SIAK, LIPO-Proyek senilai 41 Meliar depan istana siak berupa pembangunan turap tahun 2016, pihak Pemenang tender dinilai mengabaikan keselamatan Kerja para pekerjanya.
Pantauan wartawan di lapangan saat Bupati Siak Drs Syamsuar,Msi dan Kepala Dinas PU Irving Kahar melihat pelaksanaan pembangunan Proyek tersebut terlihat para pekerja proyek banyak yang tidak mengunakan safety atau pengamanan seperti sepatu, helm dan sarung tangan.
Ketua PPTK Proyek Turap senilai 41 Miliar tersebut Iswanto saat ditanya wartawan mengakui,bahwa para pekerja pembangunan proyek turap tidak sesuai dengan tuntutan perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Iswanto mengatakan, bahwa pekerja hanya menggunakan sendal jepit saat mengerjakan proyek senilai Rp41 miliar lebih itu. "Ya memang begitulah, kadang pekerja gerah makai sepatu boots. Padahal
beberapa sepatu sudah tersedia,"iswanto saat ditanya wartawan, Rabu (30/11).
Dia mengatakan, bahwa perusahaan dan kontraktor sudah menyediakan semua itu,tapii pekerja memang tidak mengenakan pakaian yang safety sebagaimana mestinya. "Meski demikian,kita tetap kita utamakan K3, ini akan kita tegaskan kepada perusahaan dan kontraktor yang mendapatkan proyek," kata dia.
Sementara pengawas Proyek Nanang saat ditanya wartawan juga mengakui,bahwa perlengkapan safety bagi pekerja sudah disiapkan semua,tapi bagaimana lagi para pekerja tidak mau mengunakannya.(lipo*13)
Pantauan wartawan di lapangan saat Bupati Siak Drs Syamsuar,Msi dan Kepala Dinas PU Irving Kahar melihat pelaksanaan pembangunan Proyek tersebut terlihat para pekerja proyek banyak yang tidak mengunakan safety atau pengamanan seperti sepatu, helm dan sarung tangan.
Ketua PPTK Proyek Turap senilai 41 Miliar tersebut Iswanto saat ditanya wartawan mengakui,bahwa para pekerja pembangunan proyek turap tidak sesuai dengan tuntutan perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Iswanto mengatakan, bahwa pekerja hanya menggunakan sendal jepit saat mengerjakan proyek senilai Rp41 miliar lebih itu. "Ya memang begitulah, kadang pekerja gerah makai sepatu boots. Padahal
beberapa sepatu sudah tersedia,"iswanto saat ditanya wartawan, Rabu (30/11).
Dia mengatakan, bahwa perusahaan dan kontraktor sudah menyediakan semua itu,tapii pekerja memang tidak mengenakan pakaian yang safety sebagaimana mestinya. "Meski demikian,kita tetap kita utamakan K3, ini akan kita tegaskan kepada perusahaan dan kontraktor yang mendapatkan proyek," kata dia.
Sementara pengawas Proyek Nanang saat ditanya wartawan juga mengakui,bahwa perlengkapan safety bagi pekerja sudah disiapkan semua,tapi bagaimana lagi para pekerja tidak mau mengunakannya.(lipo*13)