Bupati Amril Ajak Gali Sejarah Daerah

Kamis, 20 April 2017 | 08:24:27 WIB
Bupati Bengkalis, Amril Mukminin/lipo
BENGKALIS, LIPO-Bupati Bengkalis, Amril Mukminin mengajak seluruh guru mata pelajaran sejarah dan IPS se-Indonesia untuk menggeliatkan dan menggali sejarah lokal daerah.

"Kami mengajak siswa dan memberikan tugas kepada mereka untuk menggali sejarah lokal, agar mereka mengetahui sejarah daerahnya sendiri sebelum mengenal sejarah daerah lain," demikian diungkapkan Amril Mukminin saat malam penutupan Internalisasi Nilai Kebangsaan Wilayah Perbatasan di Balai Kerapatan Wisma Daerah Sri Makhota, Bengkalis, Selasa malam (18/4/2017).

Dikatakan mantan Kepala Desa Muara Basung ini, sejarah adalah jembatan menghubungkan masa lalu dengan masa depan melalui rekonstruksi masa kini. Peristiwa sejarah tidaklah akan berdiri sendiri, tetapi akan senantiasa membawa pengaruh terhadap peristiwa-peristiwa selanjutnya.

Saat ini, ungkap Amril, hal yang perlu dipikirkan bagaimana proses pembelajaran dari peristiwa sejarah bisa lebih bermakna, sehingga pengetahuan tentang masa lampau yang mengandung nilai-nilai kearifan tersebut, benar-benar dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Sebab, mata pelajaran sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air

"Pembentukan kepribadian nasional beserta identitas dan jati diri tidak akan terwujud tanpa adanya pengembangan kesadaran sejarah sebagai sumber inspirasi dan aspirasi. kepribadian nasional, identitas, dan jati diri berkembang melalui pengalaman kolektif bangsa, yaitu proses sejarah," ungkap Amril Mukminin.

Seluruh peserta khususnya dari luar Kabupaten Bengkalis, diharapkan agar nilai-nilai sejarah lokal yang dimiliki daerah ini seperti hasil kunjungan ke Makam Datuk Laksamana Raja Dilaut di Kecamatan Bukit Batu, dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam  meningkatan internalisasi nilai-nilai kebangsaan kepada peserta didik. Begitu pula nilai-nilai kearifan lokal, khususnya budaya Melayu yang ada di daerah ini.(lipo*3)


Terkini