Bupati H.Mursini Himbau Pemilik PETI Hentikan Aktivitas Demi Masa Depan Generasi Kita

Jumat, 09 Juni 2017 | 15:49:35 WIB
Bupati H.Mursini memberikan arahan saat Safari Ramadhan di Kecamatan Sentajo Raya/LIPO 
Sentajo Raya - Bupati Kuantan Singingi Drs.H.Mursini M.Si menghimbau kepada para pemilik penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di seluruh wilayah Kabupaten Kuantan Singingi agar menghentikan aktivitasnya demi masa depan generasi kita. Karena bahaya penambangan yang memakai air raksa ( mercury) sangatlah membahayakan bagi kelangsungan hidup kita bersama.

Hal tersebut disampaikan Bupati H.Mursini saat Kunjungan Safari Ramadhan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi di Masjid Mukhlisin Desa Muaro Sentajo Kecamatan Sentajo Raya Kamis (8/6/2017).

Dihadapan Masyarakat Kecamatan Sentajo Raya H.Mursini menyampaikan akan bahaya mercury bagi kehidupan manusia. Dikatakannya, Dalam lingkungan perairan, merkuri anorganik dikonversi oleh mikroorganisme menjadi metil merkuri yang sangat beracun dan sangat mudah terserap ke dalam jaringan. Sekitar 90% kandungan merkuri dalam ikan berupa metil merkuri.

Selanjutnya dapat dikemukakan bahwa sekitar 95% metil merkuri yang masuk ke dalam tubuh diserap oleh usus yang sebagian besar tertahan dalam jaringan tubuh, dan kurang dari 1% yang dikeluarkan lagi dari dalam tubuh manusia.

Perairan yang telah tercemar logam berat merkuri bukan hanya membahayakan komunitas biota yang hidup dalam perairan tersebut, tetapi juga akan membahayakan kesehatan manusia. Hal ini karena sifat logam berat yang persisten pada lingkungan, bersifat toksik pada konsentrasi tinggi dan cenderung terakumulasi pada biota. Senyawa metil merkuri yang merupakan hasil dari limbah penambangan emas masuk ke dalam rantai makanan, terakumulais pada ikan dan biota sungai.

Oleh karena itu manusia akan mengalami keracunan jika memakan ikan dan biota perairan yang tercemar logam tersebut.

Ditambahkan H.Mursini, Sistem syaraf pusat merupakan target organ dari toksisitas metil merkuri tersebut, sehingga gejala yang terlihat erat hubungannya dengan kerusakan sistem syaraf pusat.

Gejala yang timbul adalah gangguan syaraf sensori: paraesthesia, kepekaan menurun dan sulit menggerakkan jari tangan dan kaki, penglihatan menyempit, daya pendengaran menurun, serta rasa nyeri pada lengan dan paha. Gangguan syaraf motorik: lemah, sulit berdiri, mudah jatuh, ataksia, tremor, gerakan lambat dan sulit bicara.Gangguan lain yakni gangguan mental, sakit kepala dan hipersalivasi dan penyakit lainnya.

Maka dari itu bahaya yang akan ditimbulkan oleh air raksa (mercury) sangatlah membahayakan kita semua. Dirinya berharap agar para pemilik PETI agar beralih profesi yang lain demi menyelamatkan lingkungan dan para generasi muda yang akan datang karena bahaya air raksa tidak langsung tampak saat terkena namun akan membahayakan kita setelah 10-20 tahun mendatang papar Bupati H.Mursini. (Lipo*14).

Terkini