Presiden Baru Singapura Ternyata Dulunya Penjual Nasi Padang

Jumat, 15 September 2017 | 08:26:06 WIB
Halimah Yacob/rol
SINGAPURA, LIPO-NAMA Halimah Yacob beberapa hari ini terdengar di mana-mana. Perempuan berhijab ini baru saja didapuk untuk menduduki kursi orang nomor 1 di Singapura. Terpilihnya Halimah Jacob sebagai presiden membuat banyak orang tertarik dengan kisah hidupnya, namun siapa yang sangka ternyata Halimah dulu adalah penjual nasi padang lho.

Tidak banyak yang tahu kisah hidup Halimah yang kabarnya dilalui penuh dengan kesulitan. Masa kecil Halimah banyak dihabiskan dengan perjuangan, keringat dan air mata.

Perempuan yang lahir 23 Agustus, 63 tahun silam di Queen Street ini harus menerima kenyataan ditinggal sang ayah untuk selama-lamanya saat usianya baru menginjak 8 tahun. Halimah adalah bungsu dari 5 bersaudara.

Meskipun sebagai anak paling kecil, Halimah tidak sungkan membantu sang ibu yang dulunya berjualan nasi padang. Menggunakan gerobak sederhana, ibu Halimah berjualan berbagai lauk bercita rasa khas masakan padang. Di sela kegiatan menemani ibunya berjualan, Halimah sering terlihat membantu, mulai dari membersihkan area jualan, mencuci alat makan, melayani pembeli hingga merapikan meja dan tempat duduk pelanggan.

Halimah bersama keluarganya tinggal di rumah susun yang hanya memiliki 1 kamar. Bisa dibayangkan bagaimana semuanya menghabiskan waktu istirahat dalam tempat sederhana yang sangat terbatas.

Kendati demikian, Halimah kecil tak pernah kehilangan semangat untuk belajar. Kecerdasannya patut diacungi jempol karena faktanya Halimah berhasil diterima masuk SMP dan SMA di sekolah unggulan di Singapura. Kedua jenjang sekolahnya ini adalah sekolah yang mayoritas siswanya merupakan etnis Tionghoa, sementara Halimah seorang dengan ras Melayu. Jadi bisa dibilang Halimah hanyalah segelintir orang Melayu yang menempuh pendidikan di tempat dominan Tionghoa.

Saat menempuh pendidikan SMA, Halimah sempat hampir dikeluarkan dari sekolahnya karena alasan sering membolos. Ini dilakukan bukan karena Halimah nakal atau mangkir dari kegiatan belajarnya untuk bermain. Saat bolos sekolah, Halimah diketahui sibuk membantu ibunya berjualan nasi padang. Beberapa kali Halimah juga harus mengerjakan tugas sekolahnya sambil membantu ibunya berjualan.

Kegigihannya untuk mengubah nasib keluarganya dibuktikan dengan belajar dan kerja keras. Siapa sangka, si kecil Halimah yang sederhana dan rajin mendampingi ibunya jualan nasi padang, kini jadi orang nomor 1 di Singapura.(lipo*3/rol)   

Terkini