PEKANBARU, LIPO - Beberapa alat berat yang sempat di police line pihak Polsek Polsek Hulu Kuantan di lokasi penggerebekan aktivitas Galian C yang diduga ilegal, di kabarkan sudah tidak berada lagi dilokasi.
Saat awak media mencoba menconfirmasi ke Kapolsek Hulu Kuantan, Iptu Alchusori SH MH, kemana raib nya alat berat yang digunakan untuk aktifitas Galian C tersebut, Kapolsek menjelaskan sudah diambil oleh pemiliknya. Jumat (13/03).
"Kemarin sengaja kami polisi line supaya tidak ada tindakan pengrusakan dari masyarakat. Menjelang diambil pemiliknya," singkat Alchusori sebagai dikutip dari laman online riaupos.co.
Sementara, Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) Pekanbaru gelar Focus Group Discussion (FGD), Jumat (13/03), di salahsatu hotel di Pekanbaru.
Kegiatan FGD tersebut sebagai bentuk respon dari persoalan yang lagi hangat jadi "buah bibir" di Kabupaten Kuansing. Yaitu peristiwa penggerebekan yang dilakukan oleh warga terhadap aktivitas pekerjaan Galian C di Desa Koto Kombu, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Rabu (11/03).
Peristiwa tersebut menjadi pusat perhatian dikala beredarnya video penggerebekan aktivitas Galian C tersebut. Dalam video yang beredar terdengar warga menyebut nama orang penting di Kebupaten Kuansing, dan di lokasi Galian C terdapat mobil dengan Nomor Polisi (Nopol) warna merah serta beberapa unit alat berat.
FGD yang digelar IKKS juga dihadiri langsung oleh Ketua BPD Noprijon. Noprijon sengaja diundang IKKS agar bisa memberikan informasi yang benar terkait bagaimana kronologis kejadian saat Noprijon dan warga berada di lokasi Galian C yang diduga ilegal tersebut.
FGD yang ditaja IKKS sendiri bertujuan untuk menelaah persoalan-persoalan yang terjadi di Kabupaten Kuansing, sehingga nantinya bisa menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di Kabupaten Kuansing.
Hingga berita ini diterbitkan, FGD yang taja IKKS masih berlangsung. (lipo*1)