Amerika Punya Belalang Mampu Mengedus Bom, Harganya Bikin Geleng-geleng Kepala

Jumat, 21 Agustus 2020 | 02:32:37 WIB
Ilustrasi: Belalang/Int
LIPO - Bila penelitian ini berhasil sesuai rencana, Negara Amerika akan memiliki belalang  yang mampu membedakan aroma TNT dan bahan peledak lainnya. Penelitian yang didanai oleh angkatan laut ini, menemukan penggunaan antena pada belalang yang diyakini sangat efektif sebagai pengendus bom saat berada dalam kawanan. 

Dikutip dari VIVA Militer yang dilansir Military, Kamis 20 Agustus 2020, sehingga suatu hari nanti hewan belalang yang memiliki antena itu, dapat digabungkan dengan teknologi. Mereka juga dapat diperbanyak secara elektronik.

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Washington University di St. Louis, adalah bukti perkembangan yang terus terjadi di bidang militer. Perkembangan ini bertujuan untuk memanfaatkan antena pada belalang.

Office of Naval Research dan profesor teknik biomedis Barani Raman mendanai penelitian ini dengan total lebih dari 1 juta Dollar Amerika. Mereka percaya bahwa perkembangan ini berpotensi untuk menghasilkan pelacak biorobotik.

Profesor Raman dengan labnya, telah mempelajari tentang sensor biologis canggih itu. Selama 4 tahun pula, ia ingin mengetahui bagaimana sensor itu bisa ditiru dan digabungkan dengan daya komputer modern. 

"TNT dan DNT memang tidak ada arti bagi serangga, tapi serangga memiliki sensor yang sangat bagus. Karena mereka dapat menangkap sebagian dari bau ini pada konsentrasi yang sangat rendah," jelas Raman.

Baca Juga:Intip! Ini Lima Perguruan Tinggi Terbaik Versi Kemendikbud 2020

Belalang Amerika yang digunakan dalam penelitian ini tampaknya bekerja lebih baik. Studi ini mengandalkan teknik yang telah dikembangkan para peneliti sebelumnya, yaitu dengan memanfaatkan otak serangga.

Otak serangga relatif sederhana, memungkinkan implan yang ditanam untuk merekam aktivitas dan algoritma yang dapat dilatih. Meski hidung anjing tetap menjadi standar sebagai pendeteksi bom. 

Tapi di sisi lain, belalang menawarkan beberapa keuntungan seperti murah, berlimpah, dan tidak memerlukan pengkondisian perilaku yang mahal. Keuntungan lainnya adalah belalang dapat membawa muatan.

Tim peneliti masih mengembangkan elemen lain dari sistem, seperti tas kecil untuk membawa elektronik yang diperlukan dalam merekam aktivitas saraf. Mereka juga mengembangkan prosedur pembedahan baru untuk memasang elektroda ke otak.

Sehingga belalang dapat bergerak dan makan, saat data sensorik direkam. Selain itu penelitian ini juga memungkinkan bahwa nantinya belalang dapat dikendalikan dari jarak jauh. (*1)

Terkini