Pelaku Bom di Filipina Diduga Wanita Asal Indonesia

Selasa, 25 Agustus 2020 | 22:25:10 WIB
Sumber foto/viva
LIPO - Dua ledakan bom menghantam di Pulau Jolo, Provinsi Sulu, Filipina Selatan, Minggu (23/08). Ledakan tersebut menyebabkan korba jiwa dan korban luka-luka.

Akibat ledakan itu, enam warga sipil, tujuh personel militer, dan seorang petugas polisi tewas. Sementara itu, korban luka adalah 48 warga sipil, 21 personel militer, dan enam petugas polisi.

Militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan bom di Pulau Jolo, Provinsi Sulu, Filipina Selatan. 

Setelah ledakan itu dituduhkan pada faksi Abu Sayyaf, SITE Intelligence yang memantau komunikasi online di antara kelompok militan Muslim, melaporkan bahwa ISIS Asia Timur telah mengeluarkan pernyataan klaim tanggung jawab atas ledakan tersebut.

Dikutip dari Viva, menurut keterangan otoritas berwenang, salah satu korban tewas adalah pelaku bom bunuh diri yang meledakkan bom kedua, satu jam setelah ledakan pertama. 

Kepala Institut Penelitian Perdamaian, Kekerasan, dan Terorisme Filipina, Rommel Banlaoi, menyebut militan perempuan yang meledakkan dirinya diduga adalah warga negara Indonesia.

"Kami menduga wanita pembom itu adalah anak perempuan pelaku bom bunuh diri yang melakukan pemboman katedral di Jolo tahun lalu," kata Banlaoi, dikutip dari laman Inquirer.

"Pengeboman Katedral terjadi baru-baru ini dan mereka sangat mengenal daerah tersebut. Mereka tahu kapan harus melancarkan serangan," imbuhnya.  (*1)

Terkini