Masyarakat Pekanbaru Dihebohkan Berita Wakil Rakyat & Warga Saling Lapor ke Polisi

Sabtu, 04 September 2021 | 19:00:47 WIB
PEKANBARU, LIPO - Masyarakat Kota Pekanbaru beberapa hari belakangan dihebohkan dengan berita terkait peristiwa dugaan pengeroyokan terhadap IYS yang merupakan anggota DPRD Kota Pekanbaru. Politisi yang merupakan kader Gokar Pekanbaru ini pun menyambangi Polresta membuat laporan.

Namun keterangan Ida berbanding terbalik dari pengakuan warga, yang mengaku kalau anggota dewan itulah yang terlebih dahulu menyerang warga. 

Dan beberapa hari IYS membuat laporan ke Polresta Pekanbaru, giliran  warga di Jalan Ikrab, RT 02/ RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai mendatangi Polda Riau, Sabtu (4/9/2021) siang. 

Kedatangan warga yang dipimpin Ketua RW, Ketua RT, tokoh masyarakat serta para saksi ini untuk melaporkan kembali oknum anggota DPRD Kota Pekanbaru, IYS. Dibeberkan warga kepada media, jika apa yang disampaikan IYS ke media adalah bohong dan memutar balikan fakta.

"Apa yang disampaikan IYS ke Polresta dan beberapa media terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya. Kami tegaskan tidak ada pembacokan dan pengeroyokan seperti yang dituduhkan oleh IYS," kata Ketua RT 02 Kelurahan Sidomulyo Timur, Gusri.

Gusri menyebutkan, kedatangannya ke Polda Riau di Jalan Pattimura bersama warga dan para saksi tadi disambut baik pihak kepolisian di Polda Riau. Meskipun, dalam laporannya tadi ada beberapa catatan yang harus diperbaiki agar laporan dari warga segera diproses dan ditindaklanjuti.

"Tadi kita diminta untuk memperbaiki serta melampirkan bukti-bukti serta fakta-fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan. Begitu juga dengan bukti rekaman CCTV yang sudah kita pegang dari lokasi kejadian," ungkapnya. 

Saat disinggung apakah selama proses penyidikan ada warga yang diintervensi oleh oknum-oknum tertentu hingga membuat warga melaporkan balik IYS ke Polda Riau?Gusri hanya menjawab singkat. 

"Untuk intervensi mungkin ada yah. Yang jelas ada warga kami yang dipaksa untuk mengakui perbuatannya selama proses hukum berjalan, padahal warga tidak melakukan perbuatan itu," ungkapnya. 

Saat ditanyakan jika isu yang beredar luas di masyarakat, ada beberapa warga yang menjadi saksi telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Polresta Pekanbaru, Gusri membantahnya.

"Untuk warga yang katanya dijadikan tersangka, kami belum mendengar dari Polresta Pekanbaru. Saat ini kami masih diperiksa sebagai saksi-saksi," pungkasnya.

Buntut peristiwa ini akhirnya melebar kemana-mana. Dilaman media online ramai memberitakan kenderaan yang kini di kuasai IYS tercatat sebagai aset Pemko Kota Pekanbaru. Yang menarik perhatian masyarakat, mobil yang dikuasai IYS ditempeli Nomor Polisi diduga palsu. Sejumlah pihak pun meminta pihak penegak hukum mengusut hal tersebut secara tuntas. (*2)

Terkini