Persoalkan Rekaman, Kepala Badan Bapenda Pekanbaru Laporkan Honorer ke Polda Riau

Selasa, 23 Agustus 2022 | 14:22:41 WIB
ilustrasi/int

LIPO - Salah satu pegawai honorer di lingkungan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru, Abdul Hafizh, dilaporkan atasannya sendiri ke Polda Riau.

Kepala Badan Bapenda, Zulhelmi Arifin, melaporkan anak buahnya karena merasa kesal terhadap Abdul Hafizh merekam suasana rapat yang diduga sedang membahas rekayasa laporan pajak piutang Bapenda Pekanbaru.

Gilang Ramadhan sebagai Kuasa Hukum Terlapor menerangkan, kliennya sudah menerima panggilan dari pihak kepolisian untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

"Pada dasarnya kita memenuhi panggilan dari pihak Polda Riau terkait laporan yang dilaporlan oleh Zulhelmi Arifin. Kita orang patuh terhadap hukum dan bagaimanapun kedepannya kita harus menjalani prosedur ini," kata Gilang, kepada wartawan, pada Senin (22/8/2022).

Ia mengungkapkan pemeriksaan dilakukan sejak pukul 10.00 WIB hingga 15.30 WIB. Ada 18 pertanyaan yang dicecar oleh penyidik kepada terlapor.

"Salah satunya pertanyaan dari penyidik kepada terlapor bagaimana rekaman itu ada. Klien kita mengaku memang berada di ruangan saat rapat tersebut," Sebutnya.

Lanjutnya, terlapor mengakui bahwa itu bersifat rekaman bukan menyadap. Ia merekam saat rapat tersebut karena akan mempelajarinya.

"Dia merekam digunakan untuk hasil rapat tersebut untuk belajar mengenai pekerjaan. dia. Ia mengakui daya ingatnya cukup lemah," ungkapnya.

Ia berharap seluruh elemen masyarakat dan pihak terkait untuk bersama-sama mengawal laporan ini agar tidak terjadi ketimpangan hukum.

"Saya akan coba bantu menyurati beberapa pihak termasuk Pj Walikota untuk minta perlindungan terhadap perkara ini," pungkasnya.

Sementara itu dari suara rekaman, terdengar suara yang diduga merupakan suara Kepala Bapenda Zulhelmi Arifin menyampaikan arahannya.

"Dia kenapa WTP-nya terganggu, karena diakui lagi ada piutang, kalau kita sudah melapor tidak ada lagi piutang kan? Sekarang kan disebut nasi sudah jadi bubur, kenapa PD Duha ini waktu mereka mencetak ini gak ditahu dulu.

Kan mereka dipilih dari kita pak, ini sekarang nasi sudah jadi bubur, tapi itu cuma resiko, bisa, kita merubah pisah ini tahun lalu. Cuma ini nanti jadi kuncinya, masing-masimg ajalah. Berarti yang tau kita dalam sini ajalah. Seandainya ada bocor, coba cek ininya pak. Berarti dalam ini kita kasih tau. Itu aja lagi. Berarti tetap pada tahun yah pak." Demikian dikutip dari rekaman tersebut. (*1/ckp)

Terkini