LIPO - Dua korban (ibu dan anak) yang ditemukan tewas bersimbah darah di Dusun Penghijauan, Pangean, Kabupaten Kuansing, Riau, telah dilakukan autopsi oleh tim Forensik Bidang Dokkes Polda Riau.
Berdasarkan autopsi, ditemukan banyak luka serius pada tubuh korban hingga membuat korban tewas. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Kamis (29/9/2022).
"Pada kedua korban ditemukan luka serius," Ujar Sunarto.
Berdasarkan keterangan Sunarto, pada tubuh korban Asnawati (60), dan Suryani (25) itu, kemungkinan diakibatkan adanya perlawanan dari korban, korban kemungkinan mencoba menangkis serangan pelaku.
"Luka Ada di leher, di tangan, dan wajah. Luka di tangan diduga karena korban mencoba menangkis serangan pelaku," Jelasnya.
"Di antaranya, ada kekerasan luka benda tajam di daerah leher yang memotong pembuluh darah di leher hingga pendarahan hebat yang disimpulkan sebagai penyebab kematian korban," jelas Sunarto lagi.
Sementara untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut, penyidik Polres Kuansing telah memeriksa 8 orang saksi yang terdiri dari pacar korban, teman, dan tetangga korban.
"Ada saksi yang melihat korban pertama kali, pacar korban, keluarga korban, termasuk tetangga korban," kata Sunarto.
Dikatakan Sunarto, dari keterangan yang disampaikan para saksi belum mengarah pada pelaku.
"Maka diintensifkan lagi olah TKP untuk indikasi yang bisa membantu tim kita mengungkap kasus ini," tutur Sunarto.
Terungkapnya kejadian ini bermula saat seorang saksi bernama Umar, yang merupakan pacar korban Suryani, datang ke rumah korban. Hal itu dilakukannya karena handphone korban tak aktif sejak Senin (26/9/2022).
Saat sampai di rumah korban, saksi menemukan rumah dalam keadaan mati lampu, dan pintu rumah sudah terbuka. Ketakutan, saksi melaporkan ke keluarga korban, yang kemudian menghubungi warga sekitar untuk minta bantuan mengecek ke rumah tersebut.
Beberapa orang warga, lalu datang ke rumah korban dan menyalakan senter serta masuk ke dalam rumah. Mereka kaget ketika mendapati Asnawati dan Suryani sudah dalam kondisi tak bernyawa dan bersimbah darah. Kedua korban berada di atas tempat tidur.
Tidak jauh dari tubuh korban, ditemukan sebuah kapak dengan gagang kayu. Sejumlah barang berharga milik korban yang hilang berupa dua buah handphone, sepeda motor hingga perhiasan korban. Meski dugaan kuat korban dirampok tapi polisi tetap menyelidiki kemungkinan lain modus pembunuhan itu.
Kapolres Kuansing, AKBP Rendra Oktha, sebelumnya menyebut ibu dan anak tersebut memang tinggal berdua karena suami korban Asnawati sedang menunaikan ibadah umrah.
"Korban (Asna) juga itu baru pulang, suaminya karena sakit jadi tunda pulang," ungkap Rendra. (*1)