LIPO - Peristiwa pembunuhan ibu dan anak di Dusun Penghijauan, Desa Pasar Baru Pangean, Kabupaten Kuansing, Riau, masih menyimpan misteri. Polisi sejauh ini belum berhasil mengungkap kasus ini menjadi terang benderang.
Penyidik telah memeriksa 18 saksi dan menganalisis sejumlah barang bukti untuk mendalami kasus ini. Namun penyidik belum bisa menyimpulkan motif maupun siapa pelakunya.
Menurut keterangan Kapolres Kuansing AKBP Rendra, kasus dugaan pembunuhan di desa pangean sedikit rumit karena minimnya alat petunjuk awal seperti tidak adanya kamera pengawas CCTV yang bisa dijadikan petunjuk tambahan. Disamping itu rumah korban berjauhan dengan rumah penduduk juga menjadi kendala untuk menelusuri jejak pelaku.
"Kami belum dapat menyimpulkan siapa pelakunya. TKP cukup jauh dengan rumah lain sehingga tak ada saksi yang mendengar teriakkan atau meminta tolong," kata Rendra kepada wartawan, Senin (3/10/2022).
Disebutkan Rendra, Kasat Reskrim dan Kapolsek telah diminta untuk mengecek keberadaan CCTV di SPBU Kecamatan Pangean.
"Untuk di SPBU saya perintahkan Kasat Reskrim dan Kapolsek untuk cek SPBU Pangean itu, ada tidak CCTV yang mengarah ke jalan atau mungkin motor dari korban yang dicuri pelaku, mengisi (BBM) di SPBU Pangean," kata Rendra.
"Sedang kita cari, kira-kira kalau di situ dia (pelaku, red) minimal berhenti mengisi BBM. Paling nggak bisa kita lihat penampakan dia seperti apa, siapa tahu terdeteksi atau dikenal kita bisa amankan. Tapi sejauh ini belum ada," tambah Kapolres.
Diinformasikan Rendra, berdasarkan hasil autopsi, waktu kematian korban diperkirakan sekitar pukul 04.00 hingga 16.00, Selasa (27/9/2022).
Ibu Hasnah dan anaknya Suryani meninggal karena kehabisan darah akibat luka senjata tajam. Didapati luka di leher dan patah tulang ubun-ubun pada Suryani. Sedangkan Hasnah mengalami luka di kepala belakang, leher, tangan dan wajah.
"Diperkirakan luka di tangan korban karena berusaha membela diri dari pelaku," lanjutnya.
Kendala lainnya yang dialami pihaknya ialah tak ada seorang penghuni rumah pun yang dapat jadi saksi hidup. Sedangkan ayah dari keluarga tersebut diketahui masih berada di ruang ICU di Tanah suci dan belum dapat dihubungi.
"Kemungkinan belum tahu kabar kematian keluarganya karena tak bisa dihubungi," pungkasnya.
Kasus pembunuhan ini mengakibatkan Asnawati (60) dan anaknya Suryani (25) meninggal dunia. Kedua korban ditemukan di atas kasur dekat ruang tengah rumahnya pada Selasa (27/9/2022) malam. Keduanya bersimbah darah dengan banyak luka di tubuh.
Tak jauh dari tubuh kedua korban ditemukan sebuah kapak. Senjata tajam ini disinyalir digunakan oleh pelaku untuk menghabisi nyawa kedua korban.
Selain menghabisi nyawa kedua korban, pelaku juga mengambil barang-barang berharga. Seperti 1 unit HP merk Vivo, 1 unit HP merk Nokia, 1 unit sepeda motor merk Honda Beat dengan nomor plat BM 2548 XW, serta perhiasan. (*1/ckp)