LIPO - Perhatian masyarakat Kuansing saat ini tertuju kepada kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Dusun Penghijauan, Pasar Baru Pangean, Kabupaten Kuansing, Riau.
Kasus yang saat ini sedang diusut pihak Kepolisian begitu menggemparkan karena pelaku membunuh korbannya tergolong sadis.
Kini kasus tersebut perlahan mulai terkuak. Warga desa setempat menguak sejumlah dugaan fakta yang mengejutkan. Meskipun pihak kepolisian belum mengeluarkan keterangan resminya mengenai fakta-fakta yang sesungguhnya terkait pengungkapan atau penangkapan terhadap sejumlah terduga pada kasus tersebut.
Belum lama ini, Polisi dikabarkan berhasil mengamankan sejumlah orang terduga terkait kasus tersebut pada Kamis (07/10/22) malam.
Sementara menurut warga kepada liputanoke.com, barang bukti yang sempat digondol terduga pelaku ditemukan Jumat (08/10/22) pagi.
Untuk barang bukti milik korban berupa sepeda motor ditemukan dalam sungai di desa Talontam, Benai. Dan barang bukti handphone ditemukan di Simpang Sako Pangean (tidak jauh dari TKP), yang dikubur di samping rumah warga.
"Terduga pelaku dijemput polisi kabarnya tadi malam pak, sementara barang bukti tadi pagi," Jelas sumber yang enggan diungkap namanya.
Untuk mendalami dan memastikan informasi tersebut, Kapolsek Pangean, AKP. Sonny, belum berhasil dikonfirmasi.
Sementara, Kapolres Kuansing, AKP Rendra Oktha Dinata tidak membantah sudah mengamankan terduga pelaku pembunuhan menggemparkan tersebut.
"Nanti kita informasikan ya," jelas Rendra kepada wartawan, pada Jumat (07/10/22).
Informasi dari sumber yang terpercaya mengatakan, polisi juga mengamankan satu laki-laki dan satu perempuan, keduanya masih penduduk desa setempat (Pangean).
Sebagai informasi, sebelumnya masyarakat Pangean Kabupaten Kuansing, Riau, pada Selasa (27/10/22) lalu, digegerkan penemuan dua mayat perempuan tergeletak bersimbah darah dalam rumah.
Korban Ahad (ibu) dan Suryani (anak) awalnya diketahui tewas dari laporan warga yang menaruh curiga melihat kondisi rumah yang tidak seperti biasa, sepi dan mati lampu. Setelah rumah diperiksa, ditemukan ibu dan anak telah tewas dengan luka diduga akibat benda tajam.
Kuat dugaan korban ibu dan anak ini dihabisi karena ditemukan satu buah kapak dekat mayat korban.
Menurut keterangan salah satu warga, kemungkinan korban dihabisi satu hari sebelum mayat ditemukan tergeletak, dugaan itu diperkuat karena darah disekitar korban sudah menghitam dan mengering.
"Kemungkinan dugaan pembunuhan satu hari sebelumnya, darah sudah mengering," Kata Romi, kepada liputanoke.com.
Saat ditanya terkait adanya dugaan perampokan, Romi juga menyebutkan ada kemungkinan ke arah itu karena informasinya satu unit motor milik korban tidak ada ditempat.
"Mungkin juga korban perampokan," Kata Romi lagi.
Mengenai kondisi korban, berdasarkan autopsi, ditemukan banyak luka serius pada tubuh korban hingga membuat korban tewas. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Kamis (29/9/2022).
"Pada kedua korban ditemukan luka serius," Ujar Sunarto.
Berdasarkan keterangan Sunarto, pada tubuh korban Asnawati (60), dan Suryani (25) itu, kemungkinan diakibatkan adanya perlawanan dari korban, korban kemungkinan mencoba menangkis serangan pelaku.
"Luka Ada di leher, di tangan, dan wajah. Luka di tangan diduga karena korban mencoba menangkis serangan pelaku," Jelasnya.
"Di antaranya, ada kekerasan luka benda tajam di daerah leher yang memotong pembuluh darah di leher hingga pendarahan hebat yang disimpulkan sebagai penyebab kematian korban," jelas Sunarto lagi.
Dalam mengungkap kasus ini penyidik sempat kesulitan, karena tidak adanya alat bukti awal yang bisa dijadikan petunjuk untuk melacak palaku, seperti alat CCTV. Namun, polisi tidak berhenti mendalami kasus pembunuhan sadis ini.
Korban, Asnawati (60), dan Suryani (25) diketahui baru saja pulang dari menunaikan ibadah umroh sementara suami korban masih di Mekkah menjalani perawatan kesehatan, sehingga korban pulang lebih awal. (*1)