Peselancar Mancanegara Siap Nikmati Sensasi Berkuda Bono di Teluk Meranti Riau

Jumat, 11 November 2022 | 10:23:43 WIB
Peselancar Mancanegara Sedang Menikmati Sensasi Ombak Bono/F: int

PELALAWAN, LIPO - Setelah sempat terpukul akibat pandemi Covid-19 2020, pariwisata di Riau mulai bergeliat kembali. Pada 2022, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang bertandang ke Riau pun meningkat. 

Salah satu spot wisata yang telah mendunia, seperti Bono Surfing di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, kembali digelar. Pada Jumat 11/11/2022) Gubernur Riau Syamsuar, akan membuka secara resmi festival bono ini. 

Sebanyak 12 peselancar dari sejumlah negara dikabarkan telah tiba di Teluk Meranti. Di antaranya dari Rusia, Singapura, Inggris, Australia, Portugal, Austria, Jerman, dan negara lainnya.

Kedatangan turis itu telah disambut pihak panitia dan telah menjajal Ombak Bono sebagai pemanasan sebelum festival dimulai. Mereka akan menakluki gelombang sungai kampar bersama peselancar nasional dan lokal. 

Events yang disebut warga lokal Bekudo Bono itu akan dirangkum dengan atraksi kesenian, permainan rakyat, pagelaran budaya hingga terdapat bazar usaha mikro kecil menengah (UMKM). 

Seorang peselancar wanita yang berasal dari Rusia, Carolina mengatakan, bermain ombak Bono di Sungai Kampar merupakan impiannya sejak sepuluh tahun silam.

"Halo nama saya Carolina asal saya dari Rusia tapi sekarang ini tinggal di Bali. Saya sudah lama memimpikan berselancar di sini, sudah ada sepuluh tahun saya ingin bermain di Bono," ucapnya saat ditemui Tim Media Center Riau, Kamis (10/11/2022) malam.

Dijelaskan Carolina, keinginan dirinya untuk berselancar diatas ombak Bono, setelah mengetahui bahwa, ada sungai di Indonesia yang memiliki ombak besar. Sehingga, saat pertama kali dirinya melakukan latihan ia mendapati sensasi yang berbeda dengan bermain di laut.

"Disini berbeda sekali. Tentunya seru, karena setelah saya berlatih tadi di sini, menurut saya ini merupakan sensasi yang beda dengan bermain di laut. Intinya saya unbelievable," jelasnya.

Sementara itu, Peselancar asal Inggris bernama David, mengungkapkan, events tersebut merupakan pengalaman pertamanya bermain Ombak Bono sungai Kampar.

“Ini pertama kali saya kesini. Rasanya mencoba Ombak Bono ini enak sekali. Main disini ombaknya panjang, baru sekali saya berselancar disini tapi pingin saja bermain selalu," ungkapnya.

Selain itu, peselancar nasional, Abi menerangkan berselancar di Teluk Meranti Pelalawan ini berbeda dengan lainnya. Hal itu lantaran sungai tersebut aman dibandingkan dengan negara lain. Karena menurutnya daerah di sini aman dan untuk tim penyelamatan selalu bersedia dalam berjaga.

"Ada beberapa tempat di negara lain yang sama seperti disini, bedanya di sini aman. Karena selama saya surfing disini tidak ada predator yang saya lihat apalagi untuk menyerang. Ditambah lagi, disini pengamanannya ada jetski yang berjaga saat kami surfing," terangnya.

"Dan juga kalau mau cari mainnya puas, panjang, santai dan menikmati keajaiban alam itu benar mainnya di Bono," pungkasnya.

Ombak Bono 

Hampir setiap tahun Festival Bono diburu para peselancar dunia. Sebut saja para peselancar Australia yakni James Cotton, Roger Gamble dan Zig Van Der Sluys. 

Tiga peselancar asal Negeri Kangguru itu, berhasil mencetak rekor surfing dengan menaklukkan gelombang Bono sejauh 17,2 kilometer. Menorehkan rekor dunia, berselancar terpanjang di Bono Sungai Kampar pada 2016 lalu. 

Pada umumnya, puncak Bono atau gelombang tertinggi dapat diprediksi sesuai kalender bulan purnama, atau berdasarkan kalender tarikh qomariyah. Uniknya Bono Surfing terletak pada ombaknya yang berlawanan dengan arah arus sungai, sehingga tekanannya cukup deras. 

Tak seperti ombak besar di laut, tinggi Ombak Bono bisa mencapai 6 meter, memanjang sekitar 300 meter, dengan kecepatannya 40 km per jam. Suara dari hempasan gelombangnya bikin andrenalin bakal membuncah. Fenomena alam langka di Sungai Kampar tersebut terjadi akibat pertemuan arus pasang laut dengan arus sungai. (*1) 

Terkini