Digelar Besok, Perahu Baganduang Sudah Berjejer di Tepian Muko Lobuah Lubuk Jambi

Senin, 24 April 2023 | 06:28:03 WIB
Perahu baganduang, di tepian Muko Lobuah Lubuk Jambi/liputanoke

PEKANBARU, LIPO -  Berbagai persiapan sudah dilakukan menjelang digelarnya  Festival Perahu Bergandung di Tepian Muko Lobua,  kecamatan Kuantan Mudik.

Dari pantauan lapangan Liputanoke.com di sepanjang tepian Muko Lobuah, beberapa perahu Baganduang sudah berjejer di tepian Muko Lobuah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kuansing, Drs Azhar Ali, MM rencananya festival ini akan dibuka langsung Plt Bupati Suhardiman Amby.

"Kita berharap kegiatan festival yang dilaksanakan hanya sekali setahun ini ramai disaksikan masyarakat," harapnya.

Perahu Baganduang atau Perahu Beganduang adalah gabungan dari dua hingga tiga buah sampan panjang. 

Baganduang artinya bergandeng. Perahu-perahu ini dirangkai menjadi satu (diganduang) dengan menggunakan bambu. 

Perahu baganduang menjadi bagian dari tradisi yang ada di Lubuk Jambi, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. 

Perahu Baganduang adalah kendaraan adat yang digunakan untuk tradisi Majompuik Limau. Tradisi ini telah dilakukan masyarakat selama kurang lebih satu abad.

Festival Perahu Baganduang

Perahu baganduang pertama kali digelar sebagai festival pada tahun 1996.

Festival perahu baganduang dilaksanakan sekali dalam setahun, terutama pada saat hari raya Idul Fitri. 

Perahu-perahu ini kemudian dihias agar menarik. Hiasan-hiasan yang digunakan, antara lain, bendera, daun kelapa, payung, kain panjang, buah labu, foto presiden dan wakil presiden, dan benda-benda lainnya yang memiliki simbol adat. 

Misalnya, padi yang melambangkan kesuburan pertanian dan tanduk kerbau yang melambangkan peternakan. 

Dalam festival tersebut, masyarakat disuguhkan berbagai hiburan seperti Rarak Calempong, Panjek Pinang, dan kegiatan Potang Tolugh. Proses pembuatan perahu baganduang sama dengan pembuatan perahu jalur, yaitu dengan memakai upacara Melayu.(lipo*3)

Terkini