LIPO - Sejak berita yang membuat geger publik hingga menjadi isu Nasional, Wakil Bupati Rohil Sulaiman yang terjaring razia prostitusi online menjadi tanda tanya publik. Pasalnya, usai menjalani pemeriksaan lebih kurang 12 jam, Sulaiman dan wanita DRS yang diduga berada dalam kamar hotel dipulangkan pada Jumat (26/5/2023) tidak ada penjelasan secara detail.
Hal ini mendapat kritikan dari pakar hukum Dr. Agusman Idris. Ia menilai insiden ini sudah melanggar privasi seseorang.
"Kejadian tersebut seharus tidak perlu dilakukan oleh pihak keamanan. Karena itu urusan private seseorang," jelasnya kepada liputanoke.com, Minggu (28/5/2023).
Pria alumnus UII Yogyakarta ini menilai pertemuan Wabup di hotel tidak melanggar hukum, namun hanya tak etis sebagai pejabat publik.
"Tertangkapnya pihak Wabup Rohil merupakan pelanggaran yang dilakukan pihak keamanan. Pertemuan Wabup di hotel bukan pelanggaran hukum. Tetapi kurang etis saja," terangnya.
Apalagi hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi terkait siapa saja yang terjaring dalam operasi prostitusi online tersebut. Masyarakat dinilai cukup resah dan memantik banyak spekulasi, apalagi Sulaiman dikenal sebagai pejabat publik.
"Seharus pihak Polda cepat klarifikasi kejadian tersebut. Agar jangan membuat dan merusak reputasi seorang pejabat. Dan membuat di masyarakat resah. Baik keluarga pejabat tersebut," tukasnya.
Diketahui Sulaiman dan DRS terjaring razia di dalam kamar hotel di Pekanbaru, Kamis, 25 Mei 2023 malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
"Kita lagi tugas, terus kita menemukan mereka berdua di dalam kamar," ujar Kombes Pol Asep.
Polisi belum bisa menjerat keduanya. Pasalnya, belum ada yang melapor.
"Itu baru bisa jika ada laporan dari suami DRS dan laporan dari istri Wabup Rohil," tegas Kombes Pol Asep. (*16)