Disiapkan Selama 3 Tahun, Buku Kisah Permaisuri Raja Siak Diluncurkan

Senin, 16 Oktober 2023 | 07:00:00 WIB

SIAK, LIPO  - Buku Kisah "Permaisuri Kerajaan Siak Tengku Maharatu" sebanyak 191 halaman itu, ditulis oleh Datuk O.K Nizami Jamil resmi diluncurkan pada Minggu (15/10/2023) lalu, di Gedung Tengku Mahratu, Kota Siak Sri Indrapura

"Sutan Siak menyatakan bergabung dan mendukung kemerdekaan NKRI, namun tanda kutim bukan "menyerah" ya, dia ikut berjuang mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di bawah pimpinan Soekarno - Hatta. Sosok Tengku Maharatu salah seorang wanita yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan RI di Kabupaten Siak," kata Dia.

"Karena bendera yang dinaikkan di halaman Istana Kerajaan Siak saat Indonesia merdeka, benderanya dijahit Tengku Maharatu. Bendera tersebut bendera Belanda yang dikoyak, dirobek, dan dibuang warna birunya. Karna pada masa itu, tidak ada kain berwarna merah dan putih di Siak Sri Indrapura," terang mantan ketua MKA (Majelis Kerapatan Adat) Lembaga Adat Melayu Riau itu.

Saat ini, bendera tersebut disimpan sebagai benda peninggalan sejarah di Istana Asserayah Hasyimiah yang dulunya merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Siak Sri Indrapura.

Bupati Siak Alfedri mengapresiasi dan menyambut baik terbitnya, buku Kisah Permaisuri Kerajaan Siak Tengku Maharatu karangan Datuk O.K Nizamil Jamil. Ia berharap buku ini menjadi rujukan sejarah kesultanan Siak, masyarakat dan generasi muda yang ada kabupaten Siak.

"Atas nama pribadi dan pemerintah kabupaten Siak, menyambut baik atas diselesaikan ya penulisan buku berjudul Kisah Permaisuri Kerajaan Siak Tengku Maharatu. Semoga dengan adanya buku ini, akan menjadi referensi dan catatan sejarah bagi Pemerintah Kabupaten Siak, masyarakat maupun generasi penerus di masa yang akan datang," ucap Alfedri.

Dari ringkasan cerita yang ada di dalam buku kisah permaisuri kerajaan siak tengku Maharatu selama mendampingi sultan Siak, banyak kisah-kisah menarik yang layak disimak, bagaimana perjuangannya, dan motivasinya masa-masa transisi kerajaan Siak bergabung ke NKRI.

"Tadi dijelaskan oleh Datuk O.K Nizamil Jamil, bahwa di dalam bukunya diceritakan bahwa Permaisuri Tengku Maharatu yang mendampingi Sultan Siak ke 12, yakni Sultan Syarif Kasim II dari tahun 1930 sampai tahun 1950," jelasnya.

Alfedri berharap, kisah permaisuri sultan siak ini, menjadi spirit dan motivasi bagi generasi muda, selaku penerus dalam mengisi pembangunan di Kabupaten Siak pada masa akan datang.

"Diharapkan semangat tersebut menjadi landasan kita untuk terus membangun Kabupaten Siak lebih baik dan maju. Meskipun baru berusia 24 tahun, sudah banyak perkembangan dan kemajuan Kabupaten Siak, dan itu tidak terlepas dari peran pemimpin terdahulu di masa-masa Kabupaten Siak berdiri hingga saat ini," sebut Alfedri.

Peluncuran buku Kisah Permaisuri Kerajaan Siak Tengku Maharatu itu dihadiri Wakil Gubernur Provinsi Riau Brigjen TNI (Purn) H. Edy Natar Nasution, Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu Provinsi Riau, Wakil Bupati Siak Husni Merza, Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Arfan Usman, Unsur Forkopimda Kabupaten Siak. (*11/inf). 

 

Tags

Terkini