Masyarakat dan Wisatawan Diminta Jaga Jarak dari Kawah, Simak Aktivitas Vulkanik Gunung Api Kerinci Terkini

Jumat, 19 Januari 2024 | 01:42:13 WIB
Gunung Api Kerinci/F: LIPO

LIPO - Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa Gunung Api Kerinci saat ini masih berada pada level II (Waspada). 

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga 13 Januari 2024 pukul 8.00 WIB, aktivitas vulkanik gunung api kerinci masih berada pada reservoir magma dangkal.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendra Gunawan, menyampaikan, dari hasil pengamatan visual ke arah puncak umumnya tertutup kabut, pada saat cuaca terang teramati kolom hembusan gas berwarna putih dengan intensitas tipis dengan tinggi sekitar 100-150 meter dari puncak. 

“Warna hembusan gas menunjukkan dominasi uap air, tidak ada material batuan/abu yang terbawa ke permukaan,” demikian disampaikan Hendra Gunawan, melalui keterangan tertulisnya dikutip liputanoke.com pada Jumat (19/01/24). 

Dijelaskan lebih lanjut, berdasarkan pengamatan kegempaan selama 1 hingga 13 Januari 2024 didominasi oleh Gempa Hembusan dengan jumlah fluktuatif dan tertinggi 50 kejadian pada 8 Januari 2024, sedangkan pada lainnya rata-rata 30 kejadian/hari. 

Gempa Vulkanik Dalam terekam 3 kejadian dan Gempa Vulkanik Dangkal terekam sebanyak 2 kejadian selama periode yang sama.

Sedangkan pada 11 dan 12 Januari 2024 terekam Getaran Tremor menerus dengan amplitudo maksimum 0,5-1 mm (dominan 0,5 mm). 

Kemunculan Getaran Tremor ini mengindikasikan adanya pergerakan fluida (gas, cairan, padatan batuan) ke permukaan, namun hingga saat ini tidak teramati adanya perubahan visual terhadap tinggi dan warna hembusan gas dari kawah/puncak. 

Grafik RSAM menunjukkan fluktuasi pada pola stabil mengindikasikan tidak terekam gempa-gempa dengan energi besar. 

“Dengan demikian, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 3 km dari kawah puncak Gunung Kerinci,” himbau Hendra. 

“Masyarakat juga diminta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Kerinci, dan tetaplah mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya,” tambahnya. 

Terkait potensi bahaya hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi, erupsi abu, serta lontaran batuan di sekitar puncak/kawah, disebutkan Hendra, dapat terjadi tanpa didahului oleh gejala kenaikan aktivitas yang jelas. 

“Tingkat aktivitas Gunung Kerinci akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dan rekomendasi dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan,” sebutnya. 

Sekilas Tentang Gunung Kerinci;

Gunung Kerinci secara administrasi termasuk wilayah Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, dan Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. 

Posisi geografis puncak nya berada di Latitude -1.697°LU, Longitude 101.264°BT dan memiliki ketinggian 3805 mdpl, serta lebar bentangan tubuhnya yang mencapai 18 km, Kerinci merupakan gunung api tertinggi dan terbesar di Indonesia. 

Dalam konteks geologi, gunung api dengan dimensi tubuhnya yang besar dapat merepresentasikan kompleksitas sejarah dan dinamika vulkanismenya. 

Gunung Kerinci merupakan gunung api strato yang tersusun atas perselingan endapan piroklastika dan lava. 

Endapan aliran piroklastika mengandung batu apung dengan volume dan pelamparan yang luas menunjukkan bahwa Gunung Kerinci pada masa lampau pernah mengalami letusan berskala besar.

Status Tingkat Aktivitas G. Kerinci adalah Level II (Waspada) sejak 9 September 2007.

Gunung Kerinci dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan G. Kerinci di Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. 

Informasi mengenai aktivitas gunung api, gempa bumi, dan gerakan tanah di Indonesia terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg_). *****

Tags

Terkini