Harga Komoditas Perkebunan di Provinsi Riau: Bokar Stabil, Kelapa Naik, Kopra Turun

Kamis, 12 Desember 2024 | 12:32:47 WIB
Ilustrasi/foto.int

LIPO - Harga sejumlah komoditas perkebunan di Provinsi Riau pada minggu pertama Desember 2024 mengalami fluktuasi. Data yang dihimpun Dinas Perkebunan Provinsi Riau menunjukkan adanya perubahan harga pada beberapa komoditas utama seperti Bahan Olahan Karet Rakyat (Bokar), kelapa, kopra, tepung sagu, dan pinang kering.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Defris Hatmaja, menjelaskan pihaknya terus mendorong peningkatan mutu produk perkebunan melalui penguatan kelembagaan petani.

“Kami mengupayakan agar petani bergabung dalam Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) untuk memastikan mutu hasil karet rakyat lebih baik dan harga jual meningkat,” ujarnya. Kamis 12 Desember 2024.

Harga Bokar: Stabil dan Beragam di Beberapa Daerah

Harga Bokar di tingkat petani dan UPPB menunjukkan dinamika berbeda di berbagai kabupaten. Kabupaten Kampar (KUB Bina Sejahtera Tj. Alai): Harga stabil di Rp 15.000/kg, sama dengan minggu lalu.

Kabupaten Rokan Hulu: Harga turun Rp 50 menjadi Rp 12.234/kg. Kabupaten Rokan Hilir: Harga turun Rp 800 menjadi Rp 13.000/kg. Kabupaten Kuansing (APKARKUSI): Harga naik Rp 751 menjadi Rp 14.626/kg. Kabupaten Indragiri Hulu (UPPB Sumber Makmur): Harga naik Rp 100 menjadi Rp 11.300/kg.

Dinas Perkebunan terus mendorong peningkatan kualitas karet agar harga di tingkat petani lebih kompetitif.

Selain Bokar, komoditas perkebunan lainnya juga mengalami perubahan harga.
Kelapa Butiran: Di Kabupaten Kampar, Kepulauan Meranti, dan Indragiri Hilir, harga naik Rp 165 menjadi Rp 4.771/kg.

Kopra Mutu Kering (100%): Di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kepulauan Meranti, harga turun Rp 260 menjadi Rp 7.150/kg. Tepung Sagu Basah: Harga tetap di Rp 2.925/kg di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kepulauan Meranti.

Pinang Kering (100%): Harga turun Rp 113 menjadi Rp 4.863/kg di Kabupaten Kampar, Siak, Indragiri Hilir, dan Kepulauan Meranti.
Defris menegaskan pentingnya menjaga kualitas komoditas agar nilai jual dapat ditingkatkan.

“Dengan memperkuat kelembagaan petani dan memastikan proses pengolahan sesuai standar, kita harapkan harga tetap stabil dan petani mendapatkan manfaat maksimal,” tutupnya.(***)

Tags

Terkini