LIPO - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk yang diukur menggunakan Gini Ratio pada September 2024 berada di angka 0,306. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,001 poin dibandingkan dengan Maret 2024 yang sebesar 0,307, dan menurun 0,018 poin dari Maret 2023 yang tercatat sebesar 0,324.
Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, menyampaikan bahwa penurunan ini mencerminkan adanya perbaikan dalam distribusi pengeluaran di Riau. “Penurunan Gini Ratio ini menunjukkan adanya pemerataan yang lebih baik dalam pengeluaran penduduk, meskipun masih perlu terus dipantau dan ditingkatkan,” ujar Asep, Jumat 17 Januari 2025.
Jika dirinci menurut wilayah, Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2024 tercatat sebesar 0,333. Angka ini menurun dibandingkan dengan Maret 2024 yang sebesar 0,345 dan Maret 2023 yang mencapai 0,369. Penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam pemerataan pengeluaran di wilayah perkotaan.
Namun, berbeda dengan wilayah perkotaan, Gini Ratio di perdesaan tercatat sebesar 0,271 pada September 2024. Angka ini mengalami kenaikan tipis dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 0,267, tetapi menurun jika dibandingkan dengan Maret 2023 yang sebesar 0,274.
Berdasarkan ukuran ketimpangan yang digunakan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah di Riau mencapai 22,25 persen pada September 2024. Angka tersebut menunjukkan bahwa ketimpangan pengeluaran di Riau tergolong dalam kategori rendah.
"Jika dirinci lebih dalam, tingkat ketimpangan di wilayah perkotaan tercatat sebesar 21,46 persen, sementara di wilayah perdesaan tercatat sebesar 23,60 persen. Keduanya masih berada dalam kategori ketimpangan rendah sesuai standar Bank Dunia,"terangnya.(***)