LIPO - Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri, mendorong Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Provinsi Riau untuk memaksimalkan penerimaan pajak, tidak hanya dari sektor yang terlihat, tetapi juga dari sektor yang belum terekspos atau "tidak tampak".
Hal ini disampaikan Edi saat melakukan kunjungan kerja ke kantor DJP Provinsi Riau, Rabu 26 Februari 2025.
Edi menegaskan bahwa masih terdapat area abu-abu dalam penerimaan pajak yang perlu digali lebih dalam serta yang belum terjamah.
"Kami meminta DJP tidak hanya fokus pada sektor yang terlihat, tetapi juga menggali potensi pajak dari sektor yang tidak tampak. Ini penting untuk meningkatkan penerimaan pajak di Riau," ujar Edi.
Dia menambahkan, dengan penerimaan pajak yang optimal akan berdampak terhadap distribusi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari pusat ke daerah. Saat ini, target penerimaan pajak di Riau mencapai lebih dari Rp23 triliun. Namun, Edi menyayangkan bahwa pihak DJP belum memberikan jawaban tegas terkait potensi pajak yang masih dapat digali.
"Beliau (DJP) tidak menjawab secara tegas, tetapi menyebutkan masih ada area abu-abu dalam penerimaan pajak. Artinya, ini harus dimaksimalkan," jelasnya.
Edi juga menggunakan analogi untuk menggambarkan pentingnya mencari potensi pajak yang belum terjamah. "Pak, tolong berburu itu di hutan belantara, jangan berburu di kebun binatang. Artinya, jangan hanya mengambil yang mudah, tetapi juga harus berani menggali yang lebih sulit," ucapnya.(***)