PEKANBARU, LIPO - Komisi III DPRD Riau mengevaluasi kinerja PT Pengembangan Investasi Riau (PIR) sebagai BUMD. Hasilnya, pendapatan perusahaan hanya Rp5 miliar per tahun dimana angka tersebut dinilai terlalu kecil untuk potensi tambang batubara Riau.
Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri, menyatakan, PT PIR tidak maksimal pada 2024 karena terkendala izin dari Kementerian ESDM.
"Mereka belum sesuai ekspektasi. Semangatnya masih kendor," ujarnya, Selasa 15 April 2025.
Edi mendorong. PT PIR berkoordinasi dengan DPRD untuk mempercepat perizinan.
"Kami bisa bantu dukungan politis hingga ke pusat," tegasnya.
Ke depan, PT PIR diminta beralih bukan dari sekadar broker batubara tapi menjadi pengelola langsung.
"Dengan produksi 1 juta ton/tahun, pendapatan harusnya lebih besar," tegas politisi Gerindra ini.
Evaluasi ini bagian dari upaya meningkatkan kontribusi BUMD bagi APBD Riau yang defisit, sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.*****