PEKANBARU, LIPO - Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Raja Juli Antoni melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau sekaligus menghadiri Tepuk Tepung Tawar di Lembaga Adat Melayu (LAM), Kamis 24 April 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Riau Abdul Wahid menyampaikan sejumlah persoalan pembangunan daerah yang bersinggungan dengan kebijakan kehutanan, khususnya terkait keberadaan fasilitas umum (fasum) yang masuk ke dalam kawasan hutan.
Abdul Wahid berharap pemerintah pusat, melalui Kementerian Kehutanan, dapat memberikan solusi agar pembangunan infrastruktur seperti jalan, rumah sakit, pelabuhan, dan fasilitas lainnya tetap dapat dilanjutkan demi kepentingan masyarakat.
"Kami berharap Bapak Menteri dapat membantu menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan yang secara administrasi masuk dalam kawasan hutan, agar masyarakat tetap bisa mendapatkan pelayanan yang baik," ujar Abdul Wahid.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Raja Juli menyatakan akan melakukan perbaikan tata kelola kehutanan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan gubernur dan bupati se Riau untuk dapat memastikan hutan sebagai kesejahteraan masyarakat.
Pada kesempatan itu Raja juga tidak merespon soal hutan lindung di Bukit Batabuh Kuansing yang saat ini sudah habis menjadi perkebunan sawit dari 45 ribu hektar, 33 ribu hektare dijadikan Perkebunan sawit dan sisanya 12 hektar hutan.
"Saya tidak tahu kasus per kasusnya nanti akan saya pelajari," ujarnya singkat.*****