PEKANBARU, LIPO - Kerusakan masif jalan Provinsi di Riau dibutuhkan anggaran cukup besar. Ketua Komisi III DPRD Riau Edi Basri menyebut, dibutuhkan anggaran Rp22 triliun untuk perbaikan seluruh ruas jalan.
"Jika di alokasikan Rp1 triliun per tahun, butuh 22 tahun. Ini tidak realistis," ujar Edi Basri kemarin, Rabu 30 April 2025.
Maka dari itu untuk mempercepat perbaikan jalan rusak tersebut, Komisi III katanya akan menginisiasi MoU dengan perusahaan-perusahaan di Riau, terutama yang operasional truknya berkontribusi merusak jalan. Dia berharap perusahaan mengalokasikan anggaran khusus di luar pajak dan CSR.
"Tanggung jawab perbaikan jalan harus dibebankan kepada pengguna, dalam hal ini perusahaan," tegas Politisi Gerindra ini.
Pada Mei 2025, DPRD memanggil perusahaan seperti PTPN-V, Surya Dumai, RAPP, hingga tambang batu bara untuk menandatangani komitmen. Poin MoU terang Edi mencakup penertiban truk overload dan alokasi dana perbaikan jalan.
"Dengan adanya kontribusi perusahaan ini, beban anggaran daerah dapat berkurang dari alokasi normal sebesar Rp800 miliar per tahun. Dan lagi saat ini, Riau menghadapi defisit anggaran," tutupnya.*****