Upaya Bunda Literasi Henny Sasmita Bangkikan Minat Baca di Tengah Gempuran Medsos

Sabtu, 17 Mei 2025 | 15:09:14 WIB
Peringatan Hari Buku Nasional 2025 di Perpustakaan Soeman HS, Pekanbaru, Sabtu (17/5) pagi.

PEKANBARU, LIPO - Di tengah arus deras era digital, ketika anak-anak lebih akrab dengan layar gawai daripada lembaran buku, Bunda Literasi Provinsi Riau, Henny Sasmita, menyalakan lentera harapan melalui gerakan literasi yang menyentuh hingga ke akar rumput.

Ia menyadari bahwa perkembangan zaman tak bisa dibendung. Banyak generasi muda kini lebih tertarik berselancar di media sosial ketimbang menjelajahi dunia melalui bacaan. Namun, menurutnya, semangat membaca tidak boleh padam begitu saja.

"Sebagai Bunda Literasi Provinsi Riau, saya punya visi untuk terus meningkatkan minat baca di daerah ini. Kita semua tahu, minat baca di Riau masih perlu ditingkatkan. Anak-anak lebih sering menghabiskan waktunya di media sosial, dan itu tantangan kita bersama," ujar Henny saat memperingati Hari Buku Nasional 2025 di Perpustakaan Soeman HS, Pekanbaru, Sabtu (17/5/25) pagi.

Didukung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau serta berbagai pihak lainnya, Henny tak sekadar memberi contoh—ia turun langsung ke lapangan. "Kami berusaha menjadi motivator sekaligus penggeraknya," tambahnya.

Salah satu langkah konkret yang dilakukannya adalah mengundang anak-anak PAUD beserta pendamping mereka ke Kediaman Gubernur Riau. Di sana, ia menyapa, bercerita, dan menyampaikan pentingnya membaca sejak usia dini. Pendekatannya dilakukan secara menyenangkan, bukan menggurui tapi menginspirasi.

"Mendekatkan anak-anak dengan buku harus lewat cara yang menyenangkan, salah satunya ya dengan mendongeng," ujarnya sambil tersenyum.

Gerakan literasi yang ia pimpin benar-benar menyentuh langsung masyarakat. Dalam setiap kunjungan ke daerah, Henny selalu membawa serta buku, baik dalam bentuk digital maupun konvensional, untuk dibagikan ke PAUD dan Posyandu. Buku-buku ini menjadi jendela baru bagi anak-anak di pelosok Riau.

"Sudah menjadi kewajiban kami sebagai istri kepala daerah untuk selalu memberikan tambahan buku, supaya bisa dimanfaatkan di PAUD dan Posyandu," ungkapnya.

Baginya, keakraban dengan buku harus dimulai bahkan sebelum anak mengenal huruf. Oleh karena itu, ia memberi perhatian khusus terhadap peran perempuan, terutama para ibu. Melalui kader-kader PKK, Henny membangun jejaring literasi dari rumah ke rumah.

"Kader kami adalah ibu-ibu. Dari seorang ibu inilah buku diperkenalkan sebagai pondasi dasar kepada anak-anak," tegasnya.

Ia memandang buku sebagai investasi jangka panjang. Budaya membaca diyakininya sebagai pondasi dalam membentuk generasi emas yang tangguh, kreatif, dan kritis. Karena itu, gerakan literasi ini bukan hanya program formal, melainkan gerakan hati yang menjangkau semua kalangan.

"Dengan banyaknya pilihan bacaan, masyarakat akan lebih mudah mengakses ilmu pengetahuan. Kecintaan terhadap buku harus dimulai sejak dini. Maka dari itu, kader PKK turut mensosialisasikan pentingnya membaca," lanjutnya.

Henny juga memastikan bahwa kader PKK di 12 kabupaten/kota turut berperan aktif dalam menyebarkan semangat literasi. Mereka bukan hanya penyampai pesan, tapi agen perubahan yang menginspirasi lingkungan sekitarnya.

"Alhamdulillah, semua kader kami semangat melakukan ini," ujarnya penuh keyakinan.

Lewat setiap aktivitasnya, Henny menyisipkan harapan besar agar Riau tak hanya dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam, tetapi juga sebagai provinsi yang unggul dalam kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.

"Insyaallah, kita bisa mencetak generasi emas untuk bangsa dan daerah tercinta," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, mengapresiasi langkah mulia yang dilakukan Henny Sasmita. Menurutnya, membangun minat baca bukanlah tugas instan, melainkan perjuangan jangka panjang.

"Sudah seharusnya kita bergerak bersama baik pemerintah, komunitas, maupun para ibu untuk menanamkan minat baca sejak dini. Karena ibu-ibu punya jaringan yang kuat dalam keluarga, mereka bisa memberi motivasi dan mengenalkan anak pada buku dari rumah," ujarnya.*****

 

 

Terkini