PEKANBARU, LIPO - Komisi IV DPRD Riau mengusulkan agar pemerintah memberikan insentif tetap atau uang sagu hati bagi relawan yang terlibat dalam pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Menurutnya saat ini, relawan seperti Masyarakat Peduli Api (MPA) hanya bekerja secara sukarela dan hanya mendapat bantuan operasional saat bertugas.
Anggota Komisi IV DPRD Riau, Muhtarom, mengatakan bahwa pemberian insentif bulanan dapat mendorong relawan bekerja lebih maksimal.
"Mereka selama ini membantu tanpa imbalan memadai. Dengan insentif tetap, motivasi mereka bisa lebih tinggi," ujarnya kepada wartawan, Rabu 28 Mei 2025 kemarin.
Muhtarom, menekankan bahwa relawan MPA telah berjasa besar dalam penanganan Karhutla, terutama di lahan gambut yang sulit dipadamkan. Namun, peralatan dan dukungan bagi mereka dinilai masih kurang.
"Memadamkan api di lahan gambut sangat berbahaya. Api bisa muncul kembali meski permukaannya sudah padam. Relawan butuh perlengkapan memadai dan penghargaan atas kerja keras mereka," jelas ketua DPC PKB Siak ini.
Ia mengaku pernah mengusulkan hal serupa saat masih di DPRD Siak, namun terkendala anggaran. Kali ini, ia mendorong pemerintah kabupaten/kota serta perusahaan untuk ikut berkontribusi, baik melalui program CSR maupun alokasi dana khusus.
"Perusahaan-perusahaan juga harus turun tangan. Mereka bisa memberikan bantuan langsung atau melalui pemerintah," tegas sekretaris fraksi PKB DPRD Riau.*****