Forkopimda Inhu Kunjungi Keluarga Bocah Korban Perundungan, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Senin, 02 Juni 2025 | 10:11:31 WIB

RENGAT, LIPO - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Inhu mengunjungi rumah duka, seorang bocah berinisial KB, yang diduga menjadi korban perundungan di Sekolah Dasar, Minggu (1/6/25) malam, di Desa Buluh Rampai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Inhu. 

Kehadiran Forkopimda  untuk menyampaikan belasungkawa serta dukungan moril kepada keluarga yang ditinggalkan. Suasana duka masih tampak menyelimuti kediaman keluarga almarhum. 

Rombongan Forkopimda yang terdiri dari Bupati Inhu Ade Agus Hartanto, S.Sos., M.Si., Ketua DPRD Inhu S.P. Sinurat, Wakil Bupati Ir. Hendrizal, Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar, S.I.K., M.Si., serta sejumlah pejabat  lainnya turut hadir dalam kunjungan tersebut. Mereka disambut oleh keluarga almarhum, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat.

Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar melalui Kasi Humas Polres Inhu Aiptu Misran, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya KB. Ia menegaskan bahwa proses penyelidikan masih berjalan dan pihaknya tengah menunggu hasil otopsi sebagai bagian dari upaya mengungkap penyebab pasti kematian korban.

“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya. Kepolisian terus melakukan penyelidikan. Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang, mempercayakan proses hukum kepada kami, dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan di media sosial,” ujar AKBP Fahrian.

Senada dengan Kapolres, Bupati Inhu juga menyampaikan hal serupa. Dalam sambutannya, ia meminta masyarakat untuk tidak terpancing isu negatif dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwenang. 

"Kami mohon masyarakat tetap tenang. Proses hukum sedang berjalan dan akan ditangani secara profesional," ujar Bupati.

Pihak keluarga yang diwakili oleh Ketua Persatuan Batak Seberida, Jadiaman Butar-Butar yang juga sebagai pelapor dalam perkara ini, menyampaikan terima kasih atas kunjungan Forkopimda tersebut. 

Pihak keluarga korban mengisahkan, bahwa kondisi almarhum sebelum meninggal dunia, mengeluhkan sakit pada bagian perut. Pihak keluarga berharap kepolisian bisa menegakkan keadilan. 

Kunjungan Forkopimda Inhu ini tidak hanya menjadi wujud empati, tetapi juga menunjukkan keseriusan pemerintah dan aparat dalam menangani persoalan yang menyangkut keselamatan siswa di lingkungan pendidikan. 

Di akhir kunjungan, Forkopimda memberikan bantuan dan santunan kepada keluarga korban sebagai bentuk dukungan dan kepedulian.

Melalui kegiatan ini, Forkopimda mengajak masyarakat untuk tetap bersatu, menjaga kondusifitas, dan tidak menyebarkan isu-isu yang bisa memperkeruh suasana. 

Semua pihak diimbau menahan diri dan menghormati proses hukum yang tengah berjalan dengan menggiring opini untuk memperkeruh suasana.*****

 

Terkini