PEKANBARU, LIPO - Anggota DPRD Riau dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bengkalis, Sofyan, mendorong agar pembangunan jembatan penghubung Sei Pakning–Bengkalis masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Menurutnya, daerah saat ini terkendala dengan keterbatasan anggaran. Baik daerah maupun provinsi dinilainya tidak sanggup membiayai proyek tersebut.
“Pembangunan jembatan ini membutuhkan anggaran yang besar, dan tidak mungkin hanya mengandalkan APBD kabupaten maupun provinsi. Maka solusinya adalah dengan melobi pemerintah pusat agar proyek ini masuk PSN,” ujar Sofyan, Senin 21 Juli 2025.
Menurut Sofyan, saat ini tahapan perencanaan pembangunan jembatan tersebut sudah cukup matang. Dokumen Perencanaan Detail Engineering Design (DED) telah rampung dan kajian ilmiah juga telah dilakukan. Bahkan, investor swasta dikabarkan siap dalam pendanaan proyek tersebut.
"Artinya, skema pembiayaan harus dimulai dari APBN sebagai dasar. Investor tidak bisa langsung masuk tanpa ada jaminan proyek ini berjalan, karena ini menyangkut kepastian bagi masyarakat," jelasnya.
Sofyan juga menyebut pembangunan fisik jembatan belum bisa dilakukan tahun ini. Hal ini dikarenakan kondisi keuangan yang efisiensi, baik di tingkat daerah maupun provinsi.
"Tapi harapan kita pembangunan jembatan ini bisa segera terealisasi karena akan memberikan dampak besar terhadap ekonomi masyarakat. Akses ke Bengkalis akan lebih cepat, biaya transportasi lebih murah, dan aktivitas pendidikan serta pemerintahan juga semakin lancar,” tambah anggota Komisi III DPRD Riau itu.
Diketahui, jembatan Sei Pakning-Bengkalis telah lama menjadi wacana strategis untuk menghubungkan pulau Bengkalis dengan daratan Sumatera. Selama ini, akses utama masih mengandalkan transportasi feri atau Roro yang kerap memakan waktu dan biaya tinggi.*****