Titik Api Menurun Drastis di Riau, Gubri Wahid: Ini Kerja Keras Semua Pihak

Sabtu, 26 Juli 2025 | 08:52:56 WIB
Gubri Abdul Wahid/F: LIPO

PEKANBARU, LIPO - Upaya intensif Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid, bersama Kapolda Riau, Danlanud, dan jajaran dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai menunjukkan hasil. 

Setelah berbagai langkah mitigasi dilakukan, hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah Riau memberikan dampak positif terhadap penurunan jumlah titik api dan kabut asap di provinsi ini.

Gubri Wahid, mengatakan, terus memantau perkembangan karhutla di tengah kunjungan memperingati Hari Mangrove Sedunia. 

“Tadi saat menghadiri Mangrove sedunia, kami juga memantau pergerakan titik api. Alhamdulillah, puji syukur kepada Tuhan, hari ini kita melihat titik api semakin lama semakin menurun, karhutla yang terjadi semakin padam,” ujarnya saat menggelar konferensi di Command Center Mapolda Riau, Sabtu (26/7/2025). 

Berdasarkan data dari Satgas Karhutla Provinsi Riau, penurunan titik panas (hotspot) cukup signifikan. 

“Pada 20 Juli terjadi puncaknya yaitu berjumlah 586 titik. Sedangkan hotspot hari ini berjumlah 56 titik,” ungkap Gubernur. 

Ia menyebutkan penurunan ini merupakan hasil dari kerja keras berbagai pihak yang terlibat dalam pemadaman di darat maupun melalui udara.

Gubri Wahid, menjelaskan, bahwa sejak pekan lalu, pemerintah telah mengerahkan berbagai sumber daya. OPD terkait, BPBD, jajaran TNI, Polri, serta bantuan dari kementerian pusat telah bersinergi dengan baik.

“Berbagai upaya yang dilakukan seperti pengerahan personel untuk pemadaman darat, operasi modifikasi cuaca, pengerahan helikopter water bombing, dan patroli udara terus dilakukan,” jelasnya.  

Hingga 25 Juli 2025, total luas lahan yang berhasil dipadamkan mencapai 1.156 hektare. Operasi modifikasi cuaca telah menaburkan 21.000 kilogram garam ke awan untuk merangsang hujan, sementara 33,9 juta liter air telah disemprotkan melalui heli water bombing. Berdasarkan pantauan udara, sejumlah titik api telah padam, khususnya di wilayah Rokan Hulu dan Rokan Hilir.

Meski sebagian besar titik api telah tertangani, Gubernur memastikan upaya pemadaman masih berlangsung, baik melalui jalur darat maupun udara. 

“Saat ini ada dua pesawat jenis Lion C, dua helikopter patroli, dan lima helikopter water bombing yang siap beroperasi,” terangnya. 

Ia juga menyampaikan dua hari terakhir hujan yang cukup deras telah membantu mempercepat proses pendinginan.

Pemerintah Provinsi Riau mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam penanggulangan karhutla, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BNPB, BMKG, serta semua unsur TNI dan Polri. 

“Kami, Pemerintah Provinsi Riau, Danrem, Danlanud, mengucapkan terima kasih atas seluruh kerja keras dalam mencegah dan menangani kebakaran hutan,” kata Gubernur.

Meskipun situasi membaik, status siaga darurat karhutla di Provinsi Riau belum dicabut. 

“Kami masih menetapkan status darurat, karena menurut prediksi BMKG, potensi kekeringan dan karhutla masih berlangsung hingga Agustus,” jelas Gubernur.

Ia berharap hujan akan terus turun dan masyarakat ikut berperan aktif dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan di Riau.(adv)

 

Tags

Terkini