PEKANBARU, LIPO - Tim SAR Kota Padang bersama petugas gabungan berhasil mengevakuasi 24 orang yang sebelumnya tersesat di kawasan hutan Pauh Sangik, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Operasi SAR pun diusulkan ditutup setelah proses evakuasi selesai. Informasi awal diterima dari pihak Polres 50 Kota atas laporan hilangnya kontak dengan para survivor yang berangkat dari Kantor Wali Nagari Pauh Sangik pada Kamis (31/7/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
Mereka semestinya kembali pukul 18.00 WIB namun tak kunjung tiba, dengan komunikasi terakhir terdeteksi pukul 16.00 WIB di koordinat 0°10’47.89?S – 100°26’31.42?E.
Tim SAR dari Pos SAR 50 Kota yang beranggotakan 7 orang langsung diberangkatkan pukul 22.10 WIB.
Mereka tiba di posko Kantor Wali Nagari Pauh Sangik sekitar pukul 22.40 WIB dan segera melakukan koordinasi. Selanjutnya, pukul 23.00 WIB tim gabungan bergerak ke lokasi kejadian.
Pada Jumat dini hari pukul 00.40 WIB, seluruh survivor ditemukan di koordinat 0°10’25.18?S – 100°27’22.54?E, sekitar 1,5 km dari lokasi kontak terakhir. Mereka kemudian dievakuasi dan tiba di posko pukul 02.45 WIB dalam kondisi selamat.
Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, menyebutkan bahwa unsur yang terlibat dalam operasi ini terdiri dari personel Pos SAR 50 Kota, BPBD Kabupaten 50 Kota, Polsek Akabiluru, TNI, perangkat nagari, tenaga medis puskesmas, PMI, relawan Nagasuta, dan masyarakat setempat, dengan total lebih dari 80 orang.
“Seluruh survivor telah kembali dalam keadaan selamat. Setelah dilakukan debriefing pada pukul 02.55 WIB, seluruh unsur kembali ke satuan masing-masing. Kami mengusulkan penutupan operasi SAR,” ujar Abdul Malik.
Dalam operasi ini, berbagai perlengkapan SAR digunakan, termasuk drone thermal, alat navigasi, peralatan medis, komunikasi, dan mountaineering.
Tantangan utama selama pencarian adalah kondisi gelap karena dilakukan pada malam hari. Cuaca saat itu terpantau berawan dengan kecepatan angin sekitar 2,7 knot.(***)