PEKANBARU, LIPO - Dalam Rapat Paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Provinsi Riau, Gubernur Riau Abdul Wahid menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras seluruh unsur dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Wahid mengatakan, dalam satu minggu terakhir, berkat sinergi antara TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan berbagai pihak lainnya, jumlah titik panas (hotspot) berhasil ditekan dari ratusan menjadi hanya 26 titik aktif. Pemadaman juga berhasil dilakukan lebih dari 1.000 hektare lahan, yang sebagian besar merupakan lahan gambut.
“Helikopter patroli dan lima unit helikopter water bombing telah dikerahkan untuk mempercepat proses pemadaman. Ini semua berkat soliditas dan kerja sama seluruh elemen yang terlibat, yang bekerja siang dan malam tanpa lelah,” ujar Gubernur Wahid dalam pidatonya di Gedung DPRD Riau, Sabtu 9 Agustus 2025.
Namun, Wahid juga menyampaikan kabar duka atas gugurnya salah satu anggota Polri yang bertugas dalam pemadaman Karhutla. Ia menyampaikan belasungkawa atas pengorbanan tersebut.
“Ini adalah bukti perjuangan menjaga bumi Lancang Kuning dari bencana asap bukan hal mudah, kami sangat menghargai setiap upaya dan pengorbanan yang telah diberikan,” terangnya.
Sebagai langkah antisipasi lanjutan Karhutla, Pemerintah Provinsi Riau katanya telah memutuskan memperpanjang status tanggap darurat Karhutla mulai 5 Agustus 2025 hingga Riau mencapai kondisi zero Karhutla.
Pada kesempatan itu Gubernur mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik dari instansi pemerintah, swasta, maupun masyarakat, terus bahu-membahu dalam menjaga lingkungan.
“Karena sebesar apa pun program yang dirancang, tanpa pelaksanaan bersama, tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Jadi mari kita jaga Riau dari ancaman asap demi keselamatan dan kesehatan seluruh masyarakat Riau," pungkasnya.*****