PEKANBARU, LIPO - Gubernur Riau Abdul Wahid, telah resmi membuka perhelatan Pekan Budaya Melayu Serumpun. pameran benda bersejarah, seperti mahkota Sultan Syarif Kasim II dan aksesoris lainnya, yang menjadi salah satu agenda menarik perhatian masyarakat.
"Alhamdulillah, dengan pameran mahkota dan benda bersejarah lainnya, cukup menjadi perhatian dan apresiasi masyarakat yang berkunjung. Pak Gubernur juga tadi meninjau stand, memberikan apresiasi yang mendalam. Alhamdulillah, dan ini juga berkat dukungan dari Riau Petroleum Perseroda dan Riau Petroleum Rokan, yang memberikan support, sehingga kita bisa melihat langsung benda benda bersejarah Riau, yang selama ini tersimpan di Museum Nasional Jakarta," ucap Kadis Pariwisata Riau Roni Rahmad ketika diwawancarai di sela sela acara.
Usai pemotongan pita tanda dimulainya perhelatan Pekan budaya Melayu Serumpun. Gubernur Riau Abdul Wahid juga langsung meninjau Stand pameran Mahkota Sultan.
"Ini adalah bahagian sejarah, yang harus diketahui generasi muda kita, dan ini juga semakin memperkuat kebangaan kita terhadap perjalanan Riau dalam sejarah bangsa," ucap Gubernur Riau.
Gubri juga menegaskan perhelatan Pekan Budaya Melayu Serumpun bukan sekadar hiburan budaya. Namun event itu sarat akan makna, sejarah dan identitas. Dalam momentum peringatan HUT ke-68 Provinsi Riau, Pekan Budaya Melayu Serumpun menjadi pengingat penting tentang kejayaan masa lalu. Termasuk warisan peradaban yang tumbuh di tanah Melayu Riau.
"Pekan Budaya Melayu Serumpun ini ingin mengingatkan bahwa di tanah Melayu Riau sudah tumbuh dan hidup berbagai macam kejayaan," kata Gubri Abdul Wahid di Jalan Sultan Syarif Kasim.
Menurutnya peradaban Melayu punya akar sejarah kuat dan sudah selayaknya generasi muda mengetahui. Untuk itu, pameran budaya dan peninggalan barang-barang kesultanan sangat penting dilakukan agar tiap generasi dapat menghargai sejarah.
"Kita ingin mengenang kembali bahwa ini ada peradaban di masa lalu dan kita ingin mewariskan peradaban itu ke generasi muda. Dengan adanya stand pameran budaya dan benda bersejarah kerajaan Siak, dan apresiasi atas support yang dibantu oleh BUMD, " kata Wahid kepada wartawan.
Konsep Riau Rumah Rumpun Melayu juga diangkat sebagai cita-cita besar menjaga kesatuan budaya Melayu lintas batas. Dengan begitu, Wahid mengajak seluruh lapisan masyarakat tidak hanya menjadi penonton, melainkan juga pelaku pelestari budaya.
Disisi lain, Gubernur juga berharap event event seperti ini, terus mendapatkan dukungan dari BUMN dan BUMD yang ada di Riau, sebagai bentuk event Promosi yang akan terus mendukung Promosi Riau ke luar.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Riau Petroleum Rokan (RPR) Zian Kurniawan menuturkan bahwa peran ini adalah sebuah support, kegiatan sejarah Provinsi Riau berlangsung kontinyu. Sejarah kebesaran nama Sultan Siak, dan perjalanan sejarah perminyakkan Riau telah banyak memberikan kontribusi dalam perjalanan bangsa Indonesia.
"Kami juga berharap kegiatan ini, memberikan support bagi generasi muda Riau, untuk mengetahui sejarah negeri ini, dalam bingkai Republik Indonesia. Kita ingin dengan edukasi melalui pameran ini, pesan untuk menjaga tuah, merawat Marwah terus terpatri dalam hati masyarakat Riau," ucapnya. (rls)