PEKANBARU, LIPO - Anggota DPRD Riau, Andi Darma Taufik, mengusulkan agar seluruh elemen masyarakat di Provinsi Riau menggunakan tanjak sebagai bagian dari pelestarian budaya Melayu.
Menurut Andi, tanjak bukan hanya pelengkap busana, tetapi memiliki nilai filosofis yang mendalam sebagai simbol kebudayaan Melayu. Ia menyarankan agar penggunaan tanjak dilakukan minimal satu kali dalam seminggu.
“Tanjak adalah simbol budaya Melayu. Kalau masyarakat terbiasa memakainya, maka para pengrajin kita juga bisa lebih berkembang karena permintaannya meningkat,” ujar Andi, Kamis 14 Agustus 2025.
Andi, yang juga merupakan anggota Panitia Khusus (Pansus) Penyusunan Peraturan Daerah tentang Kebudayaan Melayu, menyebutkan bahwa pihaknya tengah mewacanakan aturan resmi mengenai pemakaian tanjak dalam kegiatan tertentu.
“Melalui ranperda kebudayaan Melayu yang sedang kami susun, kami ingin menghidupkan kembali semangat melayu, termasuk lewat pemakaian tanjak secara rutin,” tambahnya.
Usulan ini disampaikan lanjutnya sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan identitas budaya daerah serta pemberdayaan ekonomi pelaku UMKM pengrajin tanjak.
Pihaknya juga mengajak semua elemen masyarakat, pemerintah daerah, instansi pendidikan, komunitas, hingga pelaku usaha untuk mendukung gerakan ini sebagai bentuk cinta terhadap budaya Melayu.*****