PEKANBARU, LIPO - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, melakukan kunjungan ke SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru dalam rangkaian Jelajah Anak Riau (AnRi) 2024 Seri 4, Jumat (29/8/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menyuarakan perlunya ruang aman serta perhatian pada isu kesehatan mental di kalangan pelajar.
Acara yang turut menghadirkan psikolog dari Ikatan Psikologi Indonesia (IPI) Wilayah Riau ini mengangkat edukasi tentang toleransi agar sekolah menjadi lingkungan yang aman, nyaman, dan harmonis.
Dalam sambutannya, Henny menegaskan bahwa mental health (kesehatan mental) di sekolah harus menjadi perhatian seluruh pihak, bukan hanya orang dewasa melainkan juga remaja dan anak-anak.
“Kesehatan mental ini harus menjadi perhatian kita semua. Luka fisik mungkin bisa terlihat, tetapi luka batin jarang terlihat dan sering luput dari perhatian. Semoga dengan sosialisasi hari ini banyak informasi yang tersampaikan dan bisa membantu sesama,” ucap Henny.
Ia juga mengingatkan bahwa bullying dan kekerasan antar siswa menjadi salah satu pemicu utama masalah kesehatan mental.
“Manusia itu ketika kena bullying dan kebetulan mentalnya tidak kuat, maka pelaku bullying itu sudah menghancurkan satu tunas untuk dapat tumbuh, berkembang, dan memenuhi fungsinya sebagai manusia,” jelasnya.
Menurut Henny, lingkungan sekolah yang penuh toleransi akan memberikan kenyamanan bagi anak. Karena itu, diskusi interaktif dalam Jelajah Anak Riau diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran siswa untuk saling mendukung dan melindungi satu sama lain.
“Kami ingin memberikan kontribusi terhadap masa remaja dan anak-anak dengan berbagi diskusi bersama psikolog, agar sekolah bisa menjadi tempat yang nyaman, aman, penuh toleransi, dan cinta. Ketika seorang ibu melihat remaja, kita tahu tantangannya bukan hanya fisik, tetapi juga mental. Anak-anak butuh tempat untuk merasa aman, didengar, dan tidak dihakimi,” ungkapnya.
Henny berharap anak-anak Riau bisa menjadi agen perubahan dalam menyuarakan stop bullying serta pentingnya kesehatan mental.
“Karena semua orang berhak mendapatkan pelayanan terbaik, bukan hanya kesehatan fisik namun juga kesehatan mental. Jadi saya harap anak-anak di Riau ini bisa menjadi agen yang dapat menyuarakan stop bullying antar sesama,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, Henny juga menyampaikan jika siswa mengalami tindak kekerasan atau persoalan terkait kesehatan mental, mereka bisa melaporkannya melalui Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) di bawah Dinas DP3A2KB Provinsi Riau.
“Jika anak-anak mengalami tindak kekerasan yang tidak mampu ditangani sekolah, bisa mengadu ke Call Center 0811-7070-98. Selain itu juga tersedia saluran pengaduan KemenPPPA melalui Sapa 129,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru, Muhammad Nasir, menyampaikan apresiasi tinggi atas perhatian Henny Sasmita Wahid yang dinilai sebagai sosok inspiratif bagi dunia pendidikan dan perkembangan anak di Riau.
“Terima kasih telah memilih SMA Muhammadiyah 1, Ibu Henny. Kami sangat mendukung dan mengapresiasi program TP-PKK Riau. Kegiatan positif seperti ini merupakan wujud nyata kepedulian kepada anak-anak Riau,” ujar Nasir.