PEKANBARU, LIPO - Sahabat Gubernur Riau Abdul Wahid, Ustaz Alnofiandri, membantah tudingan KPK bahwa Abdul Wahid meminta uang “Jatah Preman” (Japrem) untuk membiayai perjalanan ke luar negeri.
Dalam keterangannya, Alnofiandri menyebut telah berdiskusi dengan istri Abdul Wahid, Henny, pada 10 November 2025. Dalam pertemuan itu, Henny menyampaikan bahwa suaminya membantah seluruh tuduhan yang disampaikan KPK.
“Beliau mengingkari tuduhan itu. Tidak pernah melakukan pemerasan seperti yang disebutkan KPK,” kata Alnofrizal, Rabu 12 November 2025 kemarin.
Menurutnya, perjalanan Abdul Wahid ke luar negeri pada 23 Juni lalu bukan untuk plesiran, melainkan dalam rangka menghadiri seminar internasional di Inggris bertema lingkungan. Abdul Wahid katanya ingin mencari peluang kerja sama penyediaan oksigen dunia guna menambah pendapatan daerah.
“Beliau ingin mencari solusi untuk defisit keuangan Riau yang besar. Jadi bukan jalan-jalan, tapi mencari peluang bagi daerah,” ujarnya.
Terkait tudingan rencana perjalanan ke Malaysia, Alnofiandri menjelaskan bahwa kunjungan itu dilakukan bersama Forkopimda Riau untuk ziarah ke makam Tuanku Tambusai, tokoh perjuangan asal Riau. Hal ini karena Pangdam Riau yang baru bernama Tuanku Tambusai.
Atas kondisi ini, Ia berharap masyarakat tidak terburu-buru menilai negatif terhadap Abdul Wahid dan tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
“Kita sesama orang Riau jangan saling menghakimi. Percayalah, niat Abdul Wahid baik untuk membangun daerah. Semoga hasil akhirnya beliau terbukti tidak bersalah,” ujar dosen UIN Suska Riau ini.*****