PEKANBARU, LIPO - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Indragiri Hilir beberapa hari ini mengakibatkan dua desa di Kecamatan Kecamatan Kemuning, dikepung banjir.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Provinsi Riau, Edy Afrizal, Desa Lubuk Besar dan Desa Limau Manis menjadi wilayah terdampak paling parah. Total sebanyak 243 kepala keluarga (KK) terdampak banjir.
“Tim BPBD Kabupaten Inhil sudah turun langsung ke lokasi sejak banjir terjadi untuk melakukan evakuasi dan pendataan warga,” kata Edy, Senin (15/12/2025).
Di Desa Lubuk Besar, banjir merendam pemukiman warga dan berdampak pada 188 KK. Sementara di Desa Limau Manis, genangan air mengganggu aktivitas 55 KK, dengan ketinggian air masuk hingga ke dalam rumah warga.
Seluruh warga terdampak telah dievakuasi. Namun, hingga saat ini belum didirikan posko pengungsian. Warga memilih mengungsi sementara ke rumah keluarga atau kerabat terdekat yang berada di lokasi lebih aman.
“Untuk sementara warga mengungsi mandiri ke rumah keluarga” jelasnya.
Banjir dipicu hujan berintensitas tinggi yang mengguyur Kecamatan Kemuning selama dua hari berturut-turut.
Akibatnya, debit air sungai meningkat tajam dan meluap ke pemukiman serta sejumlah akses jalan warga.
Selain di Indragiri Hilir, BPBD Riau juga mengingatkan potensi banjir di wilayah lain. Sejumlah desa di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang berada di sepanjang bantaran Sungai Rokan disebut berpotensi terdampak seiring terus naiknya debit air sungai.
BPBD Riau mengimbau masyarakat di daerah rawan banjir agar tetap waspada, memantau perkembangan cuaca dan ketinggian air, serta segera melaporkan kondisi darurat kepada aparat setempat jika situasi memburuk.
“Kami terus memantau perkembangan di lapangan, terutama di wilayah-wilayah yang rawan banjir,” tutup Edy. *****