PEKANBARU, LIPO - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, SF Hariyanto, mengungkapkan perkembangan rencana pembangunan jembatan penghubung Sei Pakning-Bengkalis dalam kegiatan refleksi akhir tahun 2025.
Ia menyebutkan bahwa secara perencanaan, proyek strategis tersebut telah memiliki master plan dan Detail Engineering Design (DED).
“Master plan dan DED sudah ada. Dari sisi perencanaan sebenarnya sudah siap,” ujar SF Hariyanto, Rabu 31 Desember 2025.
Namun demikian, ia menjelaskan terdapat kendala utama pembangunan jembatan tersebut yaitu aspek pendanaan. Saat ini, nilai investasi untuk proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp25 triliun.
“Kita sudah mendapatkan investor dengan nilai sekitar Rp25 triliun. Pada prinsipnya investor siap, tetapi permasalahannya nilai investasi ini juga berarti beban utang yang cukup besar,” jelasnya.
Lebih lanjut SF Hariyanto juga menyampaikan soal metode pembiayaan dan pengelolaan proyek masih perlu dikaji ulang, terutama terkait skema tarif dan regulasi yang berlaku. Menurutnya, jika jembatan tersebut nantinya menggunakan sistem jalan tol, maka diperlukan penyesuaian aturan hukum.
“Kalau menggunakan metode harga satuan per kilometer, maka harus melalui skema jalan tol. Artinya, Undang-Undang Jalan Tol perlu disesuaikan. Masyarakat sebenarnya mau asalkan aksesnya cepat,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Riau telah melakukan komunikasi langsung dengan investor serta berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membahas payung hukum proyek tersebut.
“Saya sudah menghadap investor dan juga ke Kementerian PUPR. Aturan dan payung hukumnya sedang dibahas. Mudah-mudahan ini bisa dilanjutkan,” ujar SF Hariyanto.*****