Usulan Kenaikan Biaya Haji Belum Berdampak, Kemenag Klaim Belum Ada Jamaah Tarik Setoran

Usulan Kenaikan Biaya Haji Belum Berdampak, Kemenag Klaim Belum Ada Jamaah Tarik Setoran
Ilustrasi/rol

LIPO - Usulan Kementerian Agama untuk menaikkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) belum berdampak kepada jamaah. Beberapa kantor Kementerian Agama daerah yang diwawancarai memastikan belum ada aksi menarik dana setoran haji setelah adanya usulan kenaikan tersebut.

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Semarang Titik Halimah mengungkapkan, sejauh ini respons masyarakat (calon jamaah haji) di kabupaten tersebut masih tetap tenang. Ia juga memastikan, para calon jamaah yang ada di Kabupaten Semarang belum ada yang berniat membatalkan keberangkatan dan menarik kembali dana biaya haji yang sudah mereka setorkan.

Pada umumnya, mereka juga sudah menunggu cukup lama untuk berangkat. Mereka pun masih menunggu kepastian berapa tambahan biaya yang harus dilunasi. “Insya Allah tidak ada gejolak,” kata Titik.

Ia juga menyampaikan, proses pemberangkatan jamaah haji Kabupaten Semarang tahun ini baru dalam proses verifikasi tahap pertama. Verifikasi ini terkait dengan kemungkinan adanya jamaah yang tunda karena sakit, meninggal dunia, atau dilimpahkan. “Atau juga kemungkinan dibatalkan (karena calon jamaah meninggal dunia, tetapi tidak diganti),” kata dia.

Kemenag Solo memastikan tidak ada jamaah asal Kota Bengawan yang mundur seusai santer wacana kenaikan biaya haji yang ditanggung jamaah menjadi Rp 69 juta pada musim ini. Kepala Kemenag Solo Hidayat Maskur ketika dihubungi, Rabu (1/2/2023), mengatakan, jamaah asal Kota Solo siap secara ekonomi untuk melunasi biaya haji apabila ada kenaikan. "Gak ada masalah. Di Solo jamaah siap untuk melunasi berapa pun, gak ada masalah," katanya.

Selain itu, Hidayat menjelaskan, tidak ada calon jamaah haji yang mundur. Dia menegaskan bahwa banyak jamaah yang mengajukan diri untuk menjadi calon haji tahun ini dan tidak ada yang keberatan. "Gak ada (yang mundur) ini malah minta maju banyak. Kalau mundur insya Allah gak ada," katanya.

Kendati demikian, Hidayat mengaku belum melakukan sosialisasi. Pasalnya kebijakan kenaikan biaya haji masih dalam kajian pemerintah dan belum ada keppres terkait hal tersebut. "Kan belum ditetapkan dana haji dalam keppres kalau kenaikan, kan belum ada kejelasan. Nanti tunggu keppres aja, itu kan baru usulan," katanya.

Hidayat menegaskan, apabila misalnya terjadi kenaikan ongkos haji, jamah Kota Solo siap melunasinya. "Jamaah kota Solo secara keseluruhan siap untuk melunasi berapa pun. Keputusan pemerintah tidak ada masalah. Gak ada masalah mereka sudah menyadari, kemarin kita sosialisasikan calon jamaah harus sesuai dengan kalimat istitha'ah (mampu). Kalimat mampu di sini memang kita harus mampu membayar bagian dari istitha'ah kalau orang tidak istitha'ah barangkali tidak berkewajiban ibadah haji," kata dia menegaskan.

Hidayat memperkirakan, Solo mendapatkan kuota untuk jamaah haji tahun 2023 sekitar 430 orang. Di antaranya enam jamaah yang diprioritaskan berangkat haji karena faktor lanjut usia.

Kepala Kantor Kemenag Kota Salatiga Tafiqur Rahman menjelaskan, sebanyak 216 orang calon jamaah berangkat tahun 2023 asal Kota Salatiga terpantau masih adem ayem, dalam menyikapi rencana kenaikan biaya haji 2023. Dia mengaku, pihaknya sudah menyosialisasikan tentang skema kenaikan BPIH 2023. “Semuanya tidak ada yang berniat batal berangkat dan menarik dana setoran awalnya,” ujar Kepala Kantor Kemenag Kota Salatiga, Tafiqur Rahman, Rabu (1/2).

Menurut dia, penjelasan dan sosialisasi dari Kantor Kemenag Kota Salatiga dapat diterima dengan penuh pemahaman oleh para calon jamaah terjadwal berangkat tahun 2023 di Kota Salatiga. Kantor Kemenag Kota Salatiga, dia melanjutkan, sudah menyampaikan, kepastian angka BPIH masih menunggu hasil pembahasan Panitia Kerja (Panja) BPIH di Komisi VIII DPR RI tentang kesepakatan dengan pemerintah mengenai besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 sekaligus menunggu keputusan Presiden.

“Kami sampaikan bahwa saat ini ada skema BPIH yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dengan berbagai reasoning seperti yang disampaikan oleh menteri agama (menag) RI. Alhamdulillah jamaah enjoy-enjoy saja,” ujarnya.

Dia pun berpesan agar para calon jamaah yang akan berangkat tahun ini untuk tetap menjaga kesehatan, mempersiapkan mental dan terus mempersiapkan manasik dengan baik. “Karena ini justru penting, agar nanti--saat pemberangkatan—seluruh calon jamaah berangkat tahun 2023 kondisinya tetap fit, mentalnnya siap dan bekal manasiknya juga sudah mantap,” kata dia.

Kepala Seksi Pembinaan dan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Kota Sukabumi Abdul Manan menjelaskan, calon jamaah asal Kota Sukabumi masih menunggu kepastian biaya haji. Sampai saat ini, ujar dia, belum ada yang mengundurkan diri dari pendaftaran haji. "Sampai hari ini belum ada (yang mengundurkan diri-red)," ujar dia.

Dia menjelaskan, masa tunggu pemberangkatan calon jamaah haji selama 20 tahun. Dalam artian, jika calon jamaah mendaftar pada 2023, mereka kemungkinan akan berangkat pada 2043 mendatang. Abdul menerangkan, belum menerima berapa jumlah kuota haji tahun ini dan masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat termasuk mengenai jadwal keberangkatan.

Meski demikian, Abdul menjelaskan, bagi calon jemaah haji yang keberangkatannya tertunda akibat pembatasan kuota pada tahun lalu akan menjadi prioritas untuk diberangkatkan pada tahun ini. Dia menjelaskan, Kota Sukabumi akan menerima kuota secara full, yakni di angka 253 hingga 257 orang.(lipo*3/rol)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index