Diduga Terpapar Flu Burung, Ratusan Ayam Mendadak Mati di Kampar, Dokter: Cuci Tangan!

Diduga Terpapar Flu Burung, Ratusan Ayam Mendadak Mati di Kampar, Dokter: Cuci Tangan!
Ilustrasi/F: merdeka.com/muhammad luthfi rahman

LIPO - Ratusan ayam milik masyarakat Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Riau, megalami mati mendadak. Kuat dugaan ratusan ayam tersebut terpapar virus flu burung.

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Pemprov Riau, drh Faralinda Sari mengaku sudah mendapat laporan kematian ratusan ayam itu. Dia mengatakan, meskipun hasil dari Laboratorium BVET Bukittinggi belum keluar, namun kematian ratusan ayam itu dinyatakan sudah positif H5N1 atau flu burung.

"Ayam mati mendadak di Desa Koto Masjid, XIII Koto Kampar itu positif flu burung/avian influenza (H5N1)," kata drh Faralinda Sari, Sabtu (25/03/23).

Faralinda menyebutkan, untuk sementara pihaknya belum mendapatkan laporan ada atau tidaknya unggas di daerah lain yang ditemukan mati mendadak seperti yang terjadi di Kabupaten Kampar.

"Kami imbau masyarakat tetap waspada, terutama saat bersentuhan dengan unggas. Intinya jaga pola hidup bersih," jelasnya.

Faralinda juga meminta agar masyarakat segera melaporkan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di pemerintah daerah masing-masing atau ke petugas Puskeswan setempat, jika ada kematian ayam yang cukup tinggi.

"Diharapkan agar warga menjalankan biosekuriti di wilayah kandang. Mulai dari pembatasan lalu lintas orang dari luar, menempatkan cairan desinfektan di wilayah masuk awal peternakan. Penggantian baju setiap masuk dan keluar kandang dan langsung dicuci setiap harinya sampai dengan pembersihan kandang dan penyemprotan desinfektan yang berkala," terangnya.

Selain itu, ibu rumah tangga yang berbelanja ke pasar untuk membeli ayam diminta untuk menjaga kebersihan personal, dengan cara mencuci baju yang digunakan dari pasar. Dia juga meminta ibu-ibu mencuci tangan dan peralatan yang digunakan untuk menangani produk unggas dengan sabun.

"Jadi jangan khawatir untuk mengkonsumsi ayam dan produknya, karena tidak menular melalui cara dikonsumsi. Yang perlu dikhawatirkan adalah sekresi, cairan, lendir atau kotoran dari ayam yang menempel pada produk unggas," katanya.

Faralida mengatakan, virus avian influenza mati ketika dipanaskan pada suhu 80 derajat celcius selama minimal 2-10 menit. Selama produk unggas dimasak secara sempurna, warga tidak perlu khawatir tertular.

"Periksakan ke dokter, jika ada anggota keluarga yg mengalami demam atau gejala flu, setelah ada kontak dengan unggas," terangnya.

Dinas Kesehatan Pemprov Riau juga telah menerima surat edaran kewaspadaan terkait kasus flu burung dari Kementerian kesehatan (Kemenkes). Hal tersebut menindaklanjuti adanya kasus flu burung pada manusia di Kamboja. ***

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index