Sepekan kedepan, Harga TBS Beranjak Naik

Rabu, 20 September 2017 | 13:37:49 WIB
Ilustrasi/net
PEKANBARU, LIPO-Memasuki sepekan kedepan, harga Tandan Buah Segar (TBS) kembali beranjak naik. Kenaikan harga tersebut berada pada kisaran Rp71,39 perkilo.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura Riau, Ferry HC, Selasa (19/9) usai rapat penetapan harga TBS, periode 20 - 26 September 2017. Menurutnya kenaikan ini, masih dipengaruhi dengan permintaan pasca lebaran haji, dengan kenaikan pada umur 10 tahun keatas.

"Harga TBS penetapan ke 37, di September 2017 (periode 20 – 26 September) mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit. Dengan kenaikan terbesar pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp 71,39/Kg atau mencapai 3,63 % dari harga minggu lalu,"ujar Ferry.

Dijelaskannya, untuk periode hari ini (Rabu, red) harga TBS periode ini menjadi Rp 2.036,06/Kg. Kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Di faktor internal disebabkan oleh naiknya harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan sumber data.

Dimana untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami kenaikan Rp 297,96/kg, Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 190,38/kg, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 331,82/kg, Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 330,09/kg, PT. Citra Riau Sarana mengalami kenaikan harga sebesar Rp 91,00/Kg, dan PT. Musim Mas mengalami kenaikan harga sebesar Rp 165,00/Kg dari harga minggu lalu.

Sedangkan untuk harga jual kernel, Sinar Mas Group mengalami kenaikan sebesar Rp 395,89/kg, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 259,09/kg, Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 256,77/kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami kenaikan harga sebesar Rp 185,00/Kg dari harga minggu lalu.

Sementara itu faktor eksternal dipengaruhi karena terus meningkatnya permintaan CPO dunia. Sehingga berdampak pada harga CPO yang juga bergerak naik karena pelaku pasar menanti laporan United States Department of Agriculture (USDA), laporan USDA diantaranya akan menunjukkan tingkat permintaan dan produksi sektor pertanian AS termasuk kedelai sebagai komoditas subtitusi CPO.

Sedangkan kenaikan yang disebabkan faktor lain, yang mempengaruhi kenaikan harga CPO Indonesia adalah penurunan produksi Malaysia dan pelemahan kurs ringgit,"pungkasnya.(lipo*3/net)

Terkini