Pekanbaru, LIPO - Transaksi jual beli yang tak jauh dari rumah, merupakan salah satu faktor pendorong, munculnya kompromi masyarakat urban terhadap "pasar kaget".
Pasar yang hadir sekali seminggu ini, biasanya mampu menarik perhatian masyarakat sekitar, terutama kalangan ibu-ibu yang mencari kelengkapan kebutuhan rumah tangga. Hanya saja, keberadaan pasar kaget terkadang juga menimbulkan keluhan, terutama akses jalan yang menjadi tersendat disekitaran pasar.
Di Pekanbaru, pasar kaget belakangan ini juga mewarnai hingar-bingar kehidupan warga bertuah. Berbeda dengan Jakarta, dimana pasar kaget cendrung muncul di malam hari. Di kota Bertuah, pasar dadakan ini justru muncul di siang hari. Dan salah satu pasar dadakan itu ada di Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya.
Dipaparkan Lurah Bambu Kuning, Abdulah, kehadiran pasar kaget di wilayahnya diterima oleh warganya. Hal itu dibuktikan minimnya keluhan yang disampaikan warga terhadap pasar tersebut.
"Kami jarang mendapatkan keluhan atas pasar kaget dari warga. Itu membuktikan operasional pasar tersebut dirasakan manfaatnya oleh warga," paparnya pada LIPO belum lama ini.
Adapun lokasi pasar kaget di kelurahan hasil pemekaran ini, terletak di sekitar Jalan Satria. Lokasi yang berada di pinggiran jalan tersebut memang membuat mobilitas kendaraan sedikit tersendat.
Menurut Abdulah, keberadaan pasar tersebut bukan tanpa keluhan. Namun aduan masyarakat terhadap pasar kaget memang minim.
"Baru kemarin ini saja ada seorang warga yang mengeluhkan terganggunya laju kendaraan jika ada pasar kaget. Dan kita meresponnya dengan meninjau pasar kaget, sambil menertibkan parkiran yang dimaksud," pungkasnya. (lipo*15)