Pekanbaru, LIPO - Sektor pertambangan yang menjadi andalan Riau beberapa tahun belakangan ini terpukul. Hal tersebut berdampak pada pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau.
Dikatakan pengamat ekonomi, Dr Viator Butarbutar, berdasarkan data BPS Riau angka pertumbuhan ekonomi Riau turun drastis pada periode 2014-2017.
"Pukulan terberat Riau dialami sektor pertambangan yang turun absolut drastis, dari nilai PDRB sekitar Rp70 triliun di triwulan I 2014, menjadi Rp48 triliun pada triwulan I 2015," urainya sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (6/3/2018).
Lebih lanjut ia menambahkan, pada triwulan III 2015, sektor pertambangan penggalian juga tumbuh negatif sebesar 5,94 persen. Selain penurunan angka pertumbuhan dari lini pertambangan, kelesuan ekonomi juga terjadi pada sektor hotel, restoran, serta jasa keuangan dan asuransi.
Berdasarkan data yang dihimpun LIPO , Riau termasuk salah satu dari tiga provinsi yang memiliki ketergantungan pada kinerja sektor pertambangan. Adapun persentase bidang pertambangan untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau di tahun 2015 bekisar 30%. Angka tersebut hanya kalah oleh Papua 32,6% dan Kalimantan Timur 45%. (lipo*15)