Pekanbaru, LIPO - Tim Panitia Khusus (Pansus) pajak Pertalite DPRD Riau akan bertandang ke kantor Pertamina di Medan. Adapun Pertamina di Medan memiliki peran sebagai unit pemasaran Sumatera.

Dikatakan anggota pansus, Suhardiman Amby, lawatan ke Medan itu merupakan cara tim pansus untuk mempercepat kerja pansus.

"Kita mesti jemput bola, datangi mereka (Pertamina) untuk cari tahu persoalan harga Pertalite di Riau. Apalagi kita rencanakan paripurnanya Kamis (22/3/2018)," paparnya kepada LIPO.

Legislator asal Partai Hanura itu menambahkan, tim pansus perlu mendengar langsung dari Pertamina tentang cara mereka menentukan harga di setiap provinsi. Sekadar diketahui, harga dasar Pertalite di Riau bernilai Rp 6.666 perliter dengan tarif pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 10% dan harga jual Rp 8000. Sementara di Sumatera Barat (Sumbar) harga dasar Pertalite senilai Rp 6.608 dengan tarif PBBKB 5% dan harga jual Rp 7.600. Tarif tersebut juga berlaku untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, Jawa, Bengkulu, Bali dan Nusa Tenggara.

"Logikanya kalau kita yang menghasilkan minyak idealnya lebih murah ketimbang yang tak punya minyak. Sama seperti Sumbar, harga kol atau beras disana lebih murah karena disana penghasilnya, dan menjadi mahal di Riau lantaran ongkos angkut," tutupnya. (lipo*15)