Pansus Pertalite: Ternyata Pertamina Tak Kurangi Kuota Premium Untuk Riau
Kamis, 22 Maret 2018 | 13:05:50 WIB
Erizal Muluk /LIPO
Pekanbaru, LIPO - Polemik kelangkaan Premium yang mendera masyarakat Riau, ternyata disebabkan masih tingginya minat masyarakat terhadap Premium. Hal itu dikatakan, Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pajak Pertalite, Erizal Muluk, Kamis (23/3/2018).
Diutarakan Erizal, dari rapat yang dilakukan Tim pansus dengan Pertamina, tidak ada pengurangan kuota Premium untuk Riau. Adapun kelangkaan tersebut lantaran ketergantungan masyarakat pada Premium.
"Dari penjelasan Pertamina, Riau ini termasuk wilayah yang terlalu mengandalkan Premium untuk bahan bakar. Sementara di provinsi lain, orang sudah banyak beralih ke Pertalite. Di Medan saja yang mengkonsumsi Premium tinggal 20%," terangnya kepada LIPO di gedung DPRD.
Sebagai gambaran, merujuk data Pertamina Oktober 2017, konsumsi bahan bakar di provinsi tetangga (Sumatera Barat) menunjukkan serapan yang lebih banyak untuk jenis Pertalite (32.000 kiloliter) ketimbang Premium (25.000 kilo liter).
Terkait persoalan ini, mantan Wakil Walikota Pekanbaru itu menghimbau, agar Pertamina gencar melakukan sosialisasi penggunaan Pertalite kepada masyarakat Riau.
"Di Riau kita 60% Premium, baru 40% Pertalite. Makanya kita minta kepada Pertamina supaya mensosialisasikan kepada masyarakat untuk beralih kepada Pertalite," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, kelangkaan Premium telah membuat masyarakat Riau beralih ke Pertalite. Hanya saja bahan bakar tersebut (Pertalite) dipatok dengan harga yang cukup mahal, Rp 8.000 per liter. Perkara harga ini lantas menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, seperti terjadinya demo mahasiswa di DPRD. (lipo*15)