Bareskrim Polri Lakukan Profiling Terhadap Seruan Jihad Perang Lawan Densus 88

Ahad, 21 November 2021 | 20:35:41 WIB
JAKARTA, LIPO - Adanya seruan kepada umat Islam, ulama, dan pondok pesantren melawan Densus 88 direspon serius Mabes Polri. Seruan jihad tersebut beredar luas di media sosial akhir-akhir ini.

Saat ini Bareskrim Polri sedang melakukan profiling terhadap pelaku atau provokator yang menyerukan jihad perang melawan Densus 88 Anti Teror Polri. 

"Sedang diprofiling sama Direktorat Siber. Nanti kalau sudah ada akan diinfokan," jelas Kadiv Humas Polri, Polri Irjen. Pol. Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum., M.Si., M.M, Sabtu (20/11/2021).

Tim Siber patrol melakukan mapping dan profiling setiap konten-konten ujaran kebencian, provokasi dan hoaks.

Seruan yang ramai beredar di medsos tersebut memprovokasi masyarakat melakukan jihad dan membakar kantor polisi yang dianggap telah menjadi sarang organisasi atau institusi mafia hukum.

Tim Densus 88 Antiteror Polri menetapkan status waspada soal adanya unggahan seruan jihad untuk melawan pasukan khusus pemberantasan teroris di media sosial.

Namun demikian, Kabag Ops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar menyatakan, pihaknya tidak akan terpengaruh dengan unggahan provokasi dan akan tetap fokus melakukan operasi pencegahan dan penindakan terorisme di Indonesia.

"Kami waspada. Tentu ada unit-unit di Mabes Polri, polda, dan polres yang akan menangani persoalan ITE seperti ini," jelasnya.

Menurutnya, pasca penangkapan tiga terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat, unggahan bernada provokasi terhadap Densus 88 sudah lebih berkurang.

"Kalau menurut monitoring kami, justru sudah menurun dan terlihat lebih tenang postingan-postingan tentang penangkapan kemarin di internet dan sosmed," imbuhnya.

Meski demikian, Densus 88 tetap mewaspadai hal-hal tidak diinginkan yang dapat mengganggu jalannya penegakan hukum terhadap tindak pidana terorisme. (*1/tbn)

Terkini