PEKANBARU, LIPO - Pecatan Polisi berinisial AR diringkus oleh pihak kepolisian Polsek Rengat Barat karena menjadi pengedar narkotika jenis sabu. Dari tangan pelaku, petugas menemukan sabu dengan berat 2,93 gram.
Ps Kasubsi Penmas Polres Inhu Aiptu Misran menjelaskan, penangkapan tersebut terjadi pada Jumat (18/10/2024) disebuah rumah yang berada di Jalan Ahmad Thahar, Gg Sehati, Kelurahan Pematang Reba.
"Kami menerima informasi dari masyarakat bahwa ada aktivitas yang mencurigakan melibatkan seorang pria bernama AR. Ia ini diketahui adalah seorang pecatan polisi yang sebelumnya berdinas di Polres Indragiri Hulu sebelum dipecat dari Polres Kepulauan Meranti," kata Misran, Sabtu (19/10/2024).
Selain AR, dua pria lainnya yaitu RAZ alias Zainal alias Cepek dan Dion DD alias Dion alias Iyong, juga ditangkap dalam operasi ini. Ketiganya diduga kuat terlibat dalam jaringan peredaran narkotika di daerah tersebut.
Saat penangkapan, petugas menemukan sejumlah barang bukti, termasuk plastik klip berisi serpihan kristal yang diduga sabu, timbangan digital, serta alat-alat lain yang biasa digunakan dalam transaksi narkoba. Tak hanya itu, uang tunai sebesar Rp3.150.000 yang diduga hasil penjualan narkotika juga berhasil diamankan.
Dari hasil penyelidikan, AR berperan sebagai penyedia sabu, sedangkan dua rekan lainnya berfungsi sebagai perantara dalam transaksi.
Misran menjelaskan, kejadian tersebut berawal saat petugas menangkap salah satu suruhan AR yang sedang menghantarkan sabu kepada pembeli.
"Setelah melakukan pengintaian, petugas yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Rengat Barat, AKP Buha Siahaan, kemudian menangkap AR di rumahnya, mengungkap jaringan peredaran narkoba yang selama ini beroperasi di daerah tersebut," ungkapnya.
Polres Indragiri Hulu menegaskan komitmennya dalam memberantas peredaran narkoba di wilayahnya. Kasus ini menjadi bukti bahwa tidak ada individu yang kebal hukum, termasuk mantan anggota kepolisian.
"Proses penyidikan dan pengembangan kasus akan terus dilakukan untuk mengungkap jaringan lebih luas yang mungkin terlibat," pungkasnya.*****