PEKANBARU, LIPO - Tiga lembaga survei merilis hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur Riau.
Teranyar, hasil dari The Republic Institute menunjukkan pasangan Abdul Wahid - SF Hariyanto (Bermarwah) unggul sementara dengan elektabilitas 29,8%. Mereka diikuti oleh pasangan M. Nasir - Wardan (Nawaitu) dengan 27,3%, dan Syamsuar - Mawardi (Suwai) di posisi ketiga dengan 26,9%.
Dr. Sufyanto, Peneliti Utama The Republic Institute, menjelaskan bahwa hasil survei mereka menunjukkan tren dinamis di antara ketiga pasangan. Survei dilakukan dengan metode stratified random sampling, melibatkan 1.200 responden dari seluruh Riau, dengan margin of error 2,8%.
"Kenaikan elektabilitas Nawaitu signifikan, mencerminkan pencarian alternatif pemimpin baru. Sebaliknya, pasangan Syamsuar-Mawardi mengalami stagnasi akibat ketidakpuasan publik terhadap kinerja pemerintah sebelumnya," ujarnya.
Dari segi popularitas, Syamsuar berada di puncak dengan 87,2%, diikuti Abdul Wahid (81,7%) dan M. Nasir (80,2%). Namun, dalam hal kesukaan, M. Nasir unggul dengan 59,8%, sementara Syamsuar hanya memperoleh 52,7%.
Isu-isu utama yang menjadi perhatian masyarakat Riau mencakup perbaikan infrastruktur, lapangan pekerjaan, dan stabilitas harga bahan pokok. Sebanyak 52% responden menyatakan ingin adanya perubahan kepemimpinan.
Survei dari lembaga lain, Semart Politca, juga menunjukkan keunggulan pasangan Bermarwah dengan elektabilitas 34,8%, diikuti Syamsuar - Mawardi (20,5%) dan Nasir - Wardan (10,2%).
Lembaga survei Denny JA juga demikian yang melaporkan elektabilitas Abdul Wahid - SF Haryanto sebesar 35,2%, sementara Syamsuar - Mawardi dan Nasir - Wardan masing-masing mendapatkan 22,2% dan 13,0%.
Direktur SIGI-LSI Denny JA, Ardian Sofa, menyatakan bahwa tingkat kesukaan Abdul Wahid dan SF Haryanto sangat tinggi, masing-masing 74,8% dan 77,1%. Sebaliknya, tingkat kesukaan Syamsuar dan Mawardi lebih rendah, dengan hanya 56,7% dan 70,3%.
Dukungan dari tokoh masyarakat seperti Ustadz Abdul Somad juga berkontribusi pada popularitas pasangan Bermarwah, dengan 68,3% responden mengaku terpengaruh. Meskipun demikian, survei menunjukkan bahwa 27,9% pemilih masih belum menentukan pilihan.
Survei LSI Denny JA melibatkan 800 responden berusia 17 tahun ke atas, dengan margin of error ± 3,5%, menggunakan metode multistage random sampling melalui wawancara tatap muka.*****