Dikendalikan dari Lapas, Polda Riau Gagalkan Peredaran Sabu Senilai Rp1 Miliar

Selasa, 21 Januari 2025 | 16:00:47 WIB

PEKANBARU, LIPO - Subdit III Ditresnarkoba Polda Riau berhasil mengungkap peredaran narkotika jaringan Internasional dengan barang bukti sabu seberat 1,06 kilogram.

Dirresnarkoba Polda Riau, Kombes Pol Putu Yudha Prawira mengatakan, operasi tersebut terjadi pada Jumat (17/1/2025) dengan dua orang tersangka berinisial ABR (37) dan HAP (30).

"Kami menerima informasi dari masyarakat bahwa ada pengiriman sabu dari Kota Pekanbaru menuju Lubuk Linggau, Sumatera Selatan," kata Putu Yudha, Selasa (21/5/2025).

Kemudian petugas melakukan penyelidikan dan berhasil menghadang sebuah mobil travel  yang membawa tersangka ABR di kursi paling belakang. 

"Dalam tas ransel yang dibawanya, ditemukan satu bungkus sabu seberat 1,064 gram yang dibungkus lakban," jelasnya.

Hasil pengembangan pemeriksaan terhadap ABR membawa tim menuju Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Pada Sabtu (18/1/2024), tim berhasil menangkap tersangka kedua, HAP, di sebuah rumah makan di kawasan Simpang Raya KM 4.

"HAP datang dengan mobil Toyota Fortuner untuk mengambil sabu yang dibawa ABR. Setelah barang berpindah tangan, kami langsung menangkapnya. Berdasarkan pengakuan HAP, sabu tersebut rencananya akan diserahkan kepada dua orang lainnya berinisial A dan I, yang saat ini masih dalam penyelidikan," lanjutnya.

Barang bukti sabu senilai Rp1,064 miliar tersebut dapat menyelamatkan hingga 5.320 jiwa jika berhasil diedarkan. Berdasarkan pengakuan ABR, ia dijanjikan upah sebesar Rp 10 juta untuk mengantarkan barang haram tersebut.

Yuda menegaskan, berdasarkan hasil interogasi dari kedua tersangka, kasus ini diduga dikendalikan oleh dua narapidana yang berada di dalam dua lembaga pemasyarakatan berbeda.

"Kami terus melakukan upaya untuk menangkap pelaku lain yang terlibat dalam jaringan ini. Komitmen kami adalah memberantas peredaran narkoba hingga ke akarnya. Kasus ini dikendalikan oleh dua lapas pemasyarakatan yang berbeda, yang jelas saat ini masih kita kembangkan," tutupnya.*****

 

Tags

Terkini