ROHUL, LIPO - Gubernur Riau, Abdul Wahid, bersama Bupati Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Anton, dan Wakilnya Saparuddin Poti, meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang saat ini sedang terbengkalai
Kondisi rumah sakit yang tidak terawat ini mangkrak sejak 2011 lalu karena terbelit persoalan hukum yang menyeret sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintahan setempat.
Di beberapa kaca bagian bangunan RSUD tampak pecah. Begitu juga dengan keramik, plafon tampak hancur tidak layak pakai.
Kondisi ini sangat disayangkan Gubri Abdul Wahid. Bangunan yang telah menguras biaya puluhan miliar ini tidak bisa dimanfaatkan bagi masyarakat.
“Ini sangat disayangkan. Bangunannya sama sekali tidak bisa dimanfaatkan. Jadi Mubazir, sudah banyak uang tertanam. Semoga Pemkab bisa cepat mengatasinya,” ucap Gubri Wahid, pada Minggu (09/03/25).
Gubri Wahid meminta Pemkab agar kembali mengkaji persoalan hukum terkait gedung tersebut agar pada 2026 bangunan RSUD ini bisa dilanjutkan pembangunannya.
“Untuk status RSUD ini informasinya sudah selesai kasus hukumnya. Anggaran dulu dari audit 2021 mungkin ada nanti inflasi kenaikan harga untuk fisiknya Rp40 Miliar, untuk pengadaannya sekitar Rp 37 Miliar, totalnya sekitar 77,” jelasnya.
Ditambahkan Gubri Wahid, saat ini kondisi keuangan Pemprov Riau dalam keadaan defisit. Sehingga belum bisa berbuat banyak.
“Kalau nanti keadaan sudah normal akan kita bantu memperbaikinya. Kita minta pihak PUPR betul-betul mengkaji kembali, baik anggaran maupun persoalan hukumnya,” tukas Gubri Wahid. *****