PEKANBARU, LIPO - Provinsi Riau mencatat inflasi year-on-year (yoy) sebesar 0,68% pada Maret 2025, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 107,90.
Inflasi tertinggi terjadi di Tembilahan sebesar 2,91% (IHK 108,33), sementara Kabupaten Kampar justru mengalami deflasi sebesar 0,16% (IHK 109,12).
Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, menyatakan penyebab inflasi adanya kenaikan harga di delapan kelompok pengeluaran menjadi pendorong inflasi, dengan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebagai penyumbang tertinggi (9,75%).
"Kemudian penyediaan makanan/minuman/restoran (3,25%), Kesehatan (1,92%), Pendidikan (1,17%), Transportasi (1,12%),"ujarnya , Rabu 9 April 2025.
Sementara itu lanjutnya tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi, yaitu Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (-4,44%), Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (-0,25%) dan Perlengkapan rumah tangga (-0,08%).
"Secara bulanan (month-to-month), Riau mengalami inflasi 1,39% pada Maret 2025. Sedangkan secara akumulatif sejak awal tahun (year-to-date), inflasi mencapai 0,86%," pungkasnya.*****