Anggota DPRD Riau Dukung Pengembangan Stadion Utama Riau Menjadi Kawasan Bisnis

Kamis, 19 Juni 2025 | 14:03:11 WIB
Muhtarom/F: ist

PEKANBARU, LIPO - Anggota DPRD Riau, Muhtarom, mendukung rencana Gubernur Riau, Abdul Wahid, untuk mengembangkan Stadion Utama Riau menjadi kawasan bisnis. Menurutnya, langkah ini akan mendorong perputaran ekonomi di sekitar lokasi.  

"Kini gedung stadion belum berfungsi optimal. Kami dari Fraksi PKB mendukung upaya Gubernur agar kawasan ini lebih produktif tanpa mengubah fungsi utamanya sebagai stadion," ujar Muhtarom, Kamis 19 Juni 2025.  

Ia menegaskan, pengembangan kawasan bisnis di sekitar stadion tidak akan menghilangkan fungsi utama fasilitas olahraga tersebut. "Stadion tetap beroperasi, sementara kawasan bisnis di sekitarnya dapat berjalan bersamaan," tambahnya.  

Muhtarom menjelaskan, rencana ini merupakan respons atas pernyataan Gubernur Wahid sebelumnya yang sempat menghebohkan publik. "Dulu Pak Gubernur 'memancing' dengan wacana menjual stadion agar mendapat perhatian pemerintah pusat. Alhamdulillah, kini ada solusi pengembangan yang lebih baik," jelasnya.  

Ia meminta masyarakat tidak salah paham, karena langkah ini bertujuan memperbaiki pembangunan Riau melalui kerja sama dengan pemerintah pusat.  

Sebelumnya, Gubernur Wahid bersama Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw, dan anggota Komisi V DPR RI, Syahrul Aidi Maazat, meninjau langsung kondisi Stadion Utama Riau di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru. Kunjungan ini menjadi langkah awal penyusunan rencana revitalisasi stadion agar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.  

"Stadion ini hanya dua kali dipakai untuk acara besar, yaitu saat Indonesia melawan Singapura dan PON XVIII. Selain itu, fasilitas ini kurang termanfaatkan," kata Wahid.  

Pemprov Riau berencana mengubah wajah stadion menjadi kawasan yang lebih hidup dan produktif dengan menggandeng Kementerian PUPR dan DPR RI. "Kami ingin stadion tidak hanya untuk olahraga, tapi juga menjadi kawasan bisnis dan industri olahraga yang memberi nilai ekonomi," ujarnya.  

Lokasi stadion dinilai strategis, terutama dengan adanya pembangunan rumah sakit jantung dan otak di sekitarnya. "Kami akan fokus memfungsikan stadion terlebih dahulu, baru kemudian mengembangkan aspek bisnisnya," jelas Wahid.  

Roberth Rouw menyambut baik gagasan tersebut. Ia menilai, stadion yang sudah lama terbengkalai itu memang perlu diberdayakan kembali agar tidak menjadi beban, melainkan aset bagi masyarakat.

“Kami datang untuk mendukung upaya Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya ya bagaimana merubah stadion yang megah, namun terbengkalai ini agar dapat diberdayakan kembali,” katanya.

Ia sepakat bahwa pendekatan industri dan bisnis penting dalam pengelolaan infrastruktur olahraga. Sebab menurutnya, untuk memajukan dunia olahraga, memerlukan biaya yang besar. 

“Kalau olahraga tidak masuk ke dunia bisnis, akan sulit berkembang karena butuh biaya besar. Dengan menjadikannya kawasan bisnis, masyarakat bisa berolahraga sekaligus rekreasi,” tutup Robert.(ADV)

 

Terkini